Bima, Bimakini.- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Woro I mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sekolah. Sedianya air dibutuhkan untuk cuci kaki, tangan, buang air kecil dan lainnya.
Kini air di Water Cloased (WC) sama sekali tidak ada. Alternatifnya pihak sekolah mengambil air di telaga Mada Limbi Desa Mpuri dengan menggunakan mobil pick up dengan ongkos mobil Rp50 ribu untuk satu kali jalan.
“Kami ambil air dua kali dalam seminggu sebanyak 23 jirgen untuk kebutuhan di sekolah. Yakni sejak bulan September,” ujar Kepala SDN Inpres Woro, Abdul Salam, SPd, Rabu (24/10).
Kata dia, biasanya air yang digunakan selama ini dari sumur di sekitar sekolah. Karena kemarau, mengakibatkan kekeringan. “Kami sudah coba gali sumur bor dengan kedalaman sembilan meter. Bahkan pengeboran dengan kedalaman belasan meter, tetap tidak ada air,” ujarnya.
Sedangkan untuk kebutuhan air minum siswa maupun guru, membeli air kemasan. Hal itu dilakukan agar terhindar dari penyakit diare dan lainnya. “Kebutuhan minuman dibeli air kemasan. Sebab dikuatirkan kalau minum air dari telaga akan menimbulkan penyakit,” katanya.
Pihaknya mengharpkan kepada pemerintah agar membuat bor sumur dalam di sekitar sekolah atau permukiman penduduk. Sehingga tidak lagi mengambil air di Desa Mpuri. “Kami sangat berharap pemerintah melakukan bor canada. Selain bisa digunakan warga sekitar juga bisa kita gunakan untuk kebutuhan sekolah,” harapnya.
Dewan guru setempat, M Said, SPd mengatakan, setiap tahun kesulitan air bersih untuk kebutuhan siswa. Sedangkan untuk konsumsi minum siswa menggunakan air kemasan yang dibeli melalui anggaran sekolah. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.