Kota Bima, Bimakini.- Kericuhan mewarnai aksi puluhan mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kota Bima di Kampus Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE) Bima, Kamis (22/11). Sedikitnya empat pendemo yang diduga sebagai provokator dan perusak kampus digelandang polisi.
Akibat aksi unjuk rasa tersebut, menyebabkan sejumlah kaca ruangan kampus biru tersebut rusak parah. Tidak hanya itu, aktifitas belajar mengajar lumpuh total.
Dalam aksinya, pendemo mendesak pihak Kampus STIE bertanggungjawab dan memperjelas status kelima mahasiswa STIE yang di-Drop Out (DO) beberapa hari lalu. “Kami juga mendesak pihak Kampus STIE bertanggungjawab terhadap sejumlah mahasiswa yang terluka saat demo beberapa hari lalu. Kasus ini harus tuntas,’’ ungkap Mas’ud salah satu Korlap dari BEM STIH Muhammadiyah Bima.
Pantauan Bimakini.com di Kampus STIE Bima, sambil berorasi pendemo juga melayangkan batu ke arah kaca ruangan, hingga rusak parah. Tidak hanya itu, pagar pintu masuk pun rubuh lantaran didorong.
Sebelum menuju Kampus STIE, para pendemo lebih dalu menggedor Mapolres Bima Kota. Mendesak polisi mengusut tuntas kasus dugaan penganiyaan terhadap sejumlah mahasiswa STIE yang melakukan aksi beberapa waktu lalu.
Dalam aksinya Kamis kemarin, para pendemo meminta agar Ketua STIE Bima, Fird segera Firdus, ST, MM menemui massa untuk memberikan tanggapan terhadap sejumlah tuntutan. Hanya saja, selama aksi berlangsung Ketua STIE tidak kunjung hadir.
Hujan batu pun terjadi, hingga akhirnya polisi mengingatkan agar tidak melempar, kuatir jatuh korban jiwa. Hanya saja peringatan polisi tersebut tidak diindahkan oleh pendemo, sehingga aparat mengeluarkan tembakan peringatan dan gas mata. Massa pun lari kocar-kacir.
“Empat orang yang kami amankan itu diduga sebagai provokator sekaligus pelaku pelemparan. Nanti kita akan tanyakan lebih jelas di kantor (Mapolres) apa peran dan yang mereka lakukan,’’ ujar Kabag Ops Polres Bima Kota, Kompol Kasman Husain. (IQO)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.