Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Pembuat Video “Kingkong” Dikunjungi Komnas Perlindungan Anak

Kota Bima, Bimakini.- Dukungan dan pujian kini mengalir balik ke Lusi Rahmadani, sang pembuat video viral dengan sebutan “Kingkong”. Sebelumnya sempat mengalami stress akibat bullying dari pengguna sosmed dan warga.

Kamis (29/11) pagi kemarin Komnas Perlindungan Anak Bima mengunjungi siswa kelas sembilan tersebut untuk memberikan support, agar gadis belia tersebut tidak harus stress pasca-videonya viral, bahkan hingga luar negeri.

Hanya saja, diakui Ketua Komnas Perlindungan Anak Bima, Salmah M Nur,  membutuhkan waktu lama untuk membujuk Lusi agar mau bertemu dan terbuka kepada pihaknya.

“Tapi Alhamdulillah akhirnya saya berhasil meyakinkan dia. Dan selama dia membutuhkan kita. Kita akan tetap selalu ada untuknya,” tukas Salmah kepada Bimakini.com, Kamis.

Bahkan kata Salma, sudah berhasil mengajak Lusi untuk membuat video klarifikasi dan terima kasihnya kepada nitizen (penguna media sosial, Red). Bahkan tanpa ada beban seperti layaknya membuat video yang viral tersebut.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kedepannya, kata Salma, pihaknya akan terus memantau kondisi Lusi, juga mendorongnya untuk mengembangkan bakat yang dimiliki siswa asal Kelurahan Kumbe, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima tersebut.

Lembaga serupa dilakukan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima. Mendatangi Lusi ke kediaman orang tuanya didampingi sejumlah rekannya.

LPA mengaku menghibur Lusi dan seorang temannya dalam video “kingkong” yang belakangan ini cukup viral.

“Toh juga videonya berhasil membuat orang tertawa dan cukup terhibur. Jadi tidak perlu dijadikan beban, malah itu bakat yang harus dikembangkan,” ucap Divisi Pelayanan Hukum LPA, Lily Marfuatun SH MH kepada Bimakini.com.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Wanita yang juga berprofesi sebagai dosen dan pengacara ini mengaku kedepan berencana akan menjadikan Lusi sebagai murid binaan LPA. Juga  akan mengembangkan bakat yang dimilikinya.

“Jadi bakatnya ini kami anggap langka dan harus dikembangkan supaya menjadi positif dan melatih mentalnya agar lebih siap menghadapi orang banyak atau khayalak ramai,” pungkas Lily. (IQO)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Masyarakat Bima – Dompu belakangan ini tengah dihebohkan dengan beredarnya video “Kingkong”, yang melibatkan dua siswa di salah satu SMP di...