Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Rencana Perluasan Lahan Jagung se Pulau Sumbawa, 400 Ribu Hektar

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.- Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, Drs Rijaluzzaman, ada rencana penambahan perluasan lahan jagung sebesar 400.000 hektar di Pulau Sumbawa. Secara teoritis jumlah itu dapat dipenuhi.

Dijelaskannya, hasil kajian menunjukkan potensi penambahan luas lahan pertanian semusim (Zona 1 – Zona 2) sesuai dengan daya dukung lahannya di Pulau Sumbawa maksimal sebesar 461.447,11 ha. Namun demikian, ada beberapa tantangan dalam penerapannya yaitu perlunya verifikasi lapangan, ketepatan spasial lokasi penanaman di lapangan sesuai perencanaan.

“Serta penerapan teknik/teknologi untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas dan daya dukung sumber daya lahan,” ujarnya saat acara Ekspos/Presentasi Draft Akhir Rencana Pengelolaan Sumber Daya Lahan Pulau Sumbawa Berbasis Daya Dukung Lingkungan, Selasa (13/11) di aula Pemkot Bima.

Dijelaskannya, masyarakat cenderung memanfaatkan lahan yang mudah aksesibilitasnya. Dekat dengan pemukiman dan pengerjaaannya mudah. Bahkan, 70.000 ha kawasan hutan terkonversi menjadi pertanian lahan kering.

“Jika penyusunan rencana pengelolaan sumber daya lahan Pulau Sumbawa berbasis daya dukung lingkungan hidup ini sudah selesai, kami harapkan Kabupaten/Kota sudah pula menyelesaikan dokumen KLHS,” ujarnya.

Asisten II Setda Kota Bima, Dr Ir H Syamsuddin MS, menyampaikan, bahwa pengelolaan sumber daya lahan merupakan isu pokok dalam perencanaan dan pengembangan wilayah.

Dijelaskannya, berbagai tantangan yang dihadapi saat ini juga tidak lepas dari akibat belum optimalnya pengelolaan sumber daya lahan seperti penyalahgunaan lahan bantaran sungai sebagai kawasan permukiman serta alih fungsi daerah tangkapan air di kawasan hulu sebagai lahan pertanian. Salah satu dampaknya adalah pada musim hujan sangat berisiko terjadi banjir sementara pada musim kemarau terjadi kekurangan air bersih.

“Kondisi ini harus kita sikapi dengan bijak, yaitu dengan menyusun perencanaan daerah yang berbasis lingkungan hidup,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor  Pemkot Bima diikuti 33 peserta. Diantaranya dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Dr Fathoni, Bappeda Kabupaten/Kota se-Pulau Sumbawa, DLH Kabupaten/Kota se-pulau Sumbawa, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Pulau Sumbawa, Dinas PUPR Kota/Kabupaten se-Pulau Sumbawa, Bappeda Kabupaten/Kota se-Pulau Sumbawa, Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Dodokan Moyosari, Balai Taman Nasional Gunung Tambora, BKPG Maria Donggomasa, BKPH Tambora, BKPH Toffo Pajo Madapangga Rompo Waworada, BKPH Ampang Riwo Soromadi, BKPH Ropang, BKPH Orong Telu Brang Beh, BKPH Puncak Ngengas Batulanteh, dan BKPH Ampang Plampang. (DED)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima. Bimakini.-  Jelang pergantian musim panas ke musim hujan, banyak petani yang pilih buka lahan di gunung untuk tanam jagung merah. Sebagian memanfaatkan lahan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Musibah angin kencang di Bima, Senin (29/1), tidak hanya menunmbangkan pohon pada sejumlah lokasi. Namun tanaman jagung di beberapa lokasi di Kecamatan...

Ekonomi

Dompu, Bimakini.- Keberhasilan Program Jagung di Kabupaten Dompu  terus menjadi perhatian berbagai kalangan. Ahad (14/1) Kapolda NTB Brigjen Drs Firli, MSi berkunjung ke Kabupaten...