Bima, Bimakini.- Pemerintah Desa Risa, Kecamatan Woha, dibantu Bhabinsa dan Babinkantibmas, memanggil tiga siswa yang terlibat perkelahian. Mereka dipanggil untuk dibina di Kantor Desa Risa.
“Kami memanggil pelaku perkelahian untuk dibina, karena saat razia gabungan dan pembinaan siswa asal Desa Risa dan Keli di SMA KAE Woha, mereka tidak hadir,” jelas Babinsa Desa Risa Sertu Suhardin, Kamis (15/11).
Mereka dimintai keterangan atas keterlibatan perkelahian dengan pelajar dari Desa Keli. Mereka diminta untuk tidak mengulanginya, terutama meninggalkan sekolah dengan membawa senjata tajam.
“Saya sendiri meminta kepada orang tua, agar tetap mengawasi kegiatan anaknya, supaya tidak terlibat kasus hukum,” kata dia.
Sementara Kepala Desa Risa, Ir Arifuddin, mengaku berdasarkan keterangan siswa, beberapa hari sebelum kejadian, mengaku dipukul saat pulang sekolah depan Bolly oleh pelajar dari SMAN 1 Woha.
“Permasalahan tersebut tidak dilaporkan ke polisi, justru korban mencari pelaku, karena tidak bertemu sehingga dilampiaskan ke orang lain,” ujarnya.
“Kami sudah berikan pemahaman dan pengertian kepada para pelajar agar tidak membawa sajam ke sekolah,” imbuhnya.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Desa Keli agar permasalahan tersebut tidak berkembang. Kami akan pertemukan siswa dua Desa ini,” jelasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.