Bima, Bimakini.- apat Koordinasi (Rakor) Pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 Tingkat Kecamatan Wawo digelar oleh Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di aula Kantor Desa Maria, Jumat (21/12).
Kegiatan yang dipandu oleh Ketua Panwascam Wawo, Firman, SH berlangsung menarik. Sejumlah Kepala Desa (Kades) ingin mengetahui lebih banyak mengenai Pemilu Serentak 17 April 2019 mendatang.
Tidak hanya itu, Ketua dan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), pengawas hingga tingkat desa dan tokoh masyarakat dan tokoh agama, wanita dan pemuda ambil bagian dalam rapat itu.
Bidang Penindakan Bawaslu Kabupaten Bima, Abdurrahman, SH, mengatakan, rapat koordinasi ini penting untuk menyatukan persepsi bahwa menjaga, mengawasi, dan menyukseskan demokrasi. Bukan hanya dilakukan oleh Bawaslu, tetapi oleh seluruh masyarakat, termasuk pejabat politik, peserta partai politik, kader politik, dan lainnya.
Apa yang diharapkan dalam kontestasi Pemilu serentak ini dapat dewujudkan dalam demokrasi. Oleh karena itu diskursus mengenai pengawasan dan partisipasi sangatlah berarti dalam mengawasi proses hingga dapat meminimalisir tingkat kerawanan Pemilu.
Kata Abdurrahman, isu krusial mengenai pengawasan berkaitan dengan politik uang, isu SARA, dan kampanye hitam.
Peta kerawanan di Kabupaten Bima, katanya, ada di Kecamatan Sape Lambu, Bolo, Monta, Woha, dan Belo. Namun di NTB Bima tidak termasuk dalam peta kerawanan dan indeks kerawanan ada di Lombok Timur. “Oleh karena itu kita ciptakan demokrasi yang kredibel dengan penyelenggara yang independen dan profesional,” katanya.
Untuk Kabupaten Bima, katanya, jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT sebanyak 365.795 pemilih dan 1.568 TPS dan untuk Kecamatan Wawo 13 ribu lebih dengan 58 TPS. (NAS)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
