Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Banjir Batu dan Lumpur Hantam Kelurahan Panggi

Material batu yang dibawa banjir dan menumpuk dibadan jalan.

Kota Bima, Bimakini.- Hujan deras yang melanda  Kota Bima, Kamis (6/12) siang menyebabkan banjir di Kelurahan Panggi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Banjir kali ini, bukan air semata, namun pasir, kerikil dan batu berukuran besar.

Bahkan, batu yang dibawa banjir meluap hingga di jalan tidak bisa dilewati kendaraan. Demikian juga drainase, seketika penuh dengan pasir dan batu, sehingga tidka terlihat lagi.

Demikian juga dengan gorong-gorong, langsung tertutup  material batu. Akibatnya, air cepat meluap ke jalan, hingga  puluhan rumah warga digenangi banjir lumpur.

Tidak hanya rumah warga di bagian selatan, namun juga di utara.  Setelah gorong-gorong tertutup material, air dan lumpur meluber ke jalan, hingga ketinggian lutut.

Derasnya hujan, mampu menyapu batu dari pegunungan hingga ke jalan raya. Beruntung tidak ada kerusakan parah yang dialami rumah warga, karena  material  batu tersebut.

Setelah air surut, kendaraan tidak dapat melintas. Semua memutar arah, karena sama sekali tidak bisa dilewati.

Melihat kondisi gorong-gorong, warga mendesak agar segara diperbaiki, bahkan ditinggikan. Warga pun akhirnya, memblokade jalan dengan  membiarkan material di jalan.

Bahkan, juga mengangkat baruga ke tengah jalan. Aksi itu untuk mendapat respon dari pemerintah, agar mau bertindak cepat, mengatasi masalah yang ada.

Tokoh  pemuda Panggi, Lukman, SPd mengatakan, kondisi seperti ini hampir terjadi setiap tahun. Kondisi gorong-gorong kerap menjadi pemicu terjadinya luapan. Apalagi, kali ini banyak batu yang dibawa banjir.

“Warga sempat aksi tutup jalan dengan membiarkan material batu menumpuk di jalan. Warga meminta agar pemerintah mau segara mempersebesar dan meninggikan gorong-gorong,” ujarnya pada BimaEkspres, Kamis.

Jika itu tidak dilakukan, kata dia, maka banjir serupa akan terulang lagi. Apalagi saat ini baru mau masuk musim hujan. Diakuinya, ini sebagai pencegahan jangka pendek, selanjutnya perlu dipikirkan, bagaimana bebatuan digunung tidak lagi turun dibawa banjir.”Selain dengan kegiatan penghijauan, juga membangun talud, untuk menahan material batu, sehingga tidak sampai ke pemukiman warga,” ujarnya.

Pantauan Bimakini.com, setelah adanya kesanggupan dari pemerintah untuk menaikkan gorong-gorong, warga menyilahkan alat berat untuk  membersihkan material. Alat berat juga mengeruk drainase yang tertutup pasir dan batu. (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Banjir yang terjadi Rabu (21/2/2024) malam di Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, menyebabkan satu jembatan putus. Selain itu sejumlah rumah...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pj. Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mengantisipasi potensi luapan banjir di DAS Padolo, Senin 12...

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Banjir setinggi paha orang dewasa menerjang dua desa di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (15/11/2023). Masing-masing pemukiman...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pj. Wali Kota Bima, HM. Rum, menyoroti perlunya ikhtiar pembangunan infrastruktur banjir sebagai upaya mitigasi berulangnya kejadian banjir bandang tahun 2006...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI  menyalurkan bantuan logistik dan peralatan atas bencana banjir dan longsor yang terjadi di Bima. Bantuan diterima...