Mataram, Bimakini.- Puluhan suporter atlet Mouythay Kabupaten Bima, mengajukan protes kepada presiden juri. Mereka dinilai curang memimpin pertandingan atlet putra Kabupaten Bima melawan Mataram yang berlangsung di gelanggang Pemuda Ampenan, Kamis (13/12).
Salah seorang suporter bernama Firdaus langsung mengajukan protes kepada presiden juri, sebelum permainan round ketiga berakhir. Mantan atlet itu menilai seorang juri di bawah ring mengatur wasit yang sedang memimpin pertandingan.
“Tidak ada dalam ketentuan pertandingan juri di bawah mengatur wasit saat pertandingan berlangsung, kami menilai juri telah berbuat curang,” katanya.
Adu mulut puluhan suporter Kabupaten Bima dengan salah satu tim juri tidak terhindarkan. Karena dinilai diduga mendukung salat satu atlet asal Mataram.
“Ini sudah terlihat ada kecurangan, kenapa juri menyuruh wasit untuk menghentikan pertandingan sementara kedua atlet masih menunjukan posisi bertarung,” kata dia.
Salah satu Juri memberikan klarifikasi terhadap suporter Kabupaten Bima. Bahwa yang memimpin pertandingan wasit baru, tapi bukan berarti tidak paham mekanisme dan tata cara pertandingan.
“Wasit berhak menghetikan pertandingan, itu kami ambil karena memikirkan keselamatan atlet, untuk menghitung waktu, atlet Kabupaten Bima kena pukulan telak tadi,” ujarnya.
Meski diklarifikasi, karena dianggap juri curang, sehingga puluhan atlet tetap berdebat dengan salah satu juri tersebut. Beruntung adu mulut suporter Kabupaten Bima dan juri dapat diredam oleh Muhammad Putra Feryandi yang datang setelah melihat kondisi yang semakin memanas.
Yandi menyarankan untuk menahan diri dan mundur dari tempat juri dan wasit, hingga kondisi kondusif. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.