Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Dunia Usaha Diajak Ikut Bangun Ketangguhan Bencana

Kota Bima,  Bimakini.- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo menggelar Lokakarya Peran Dunia Usaha melalui Dana CSR dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Gedung Seni dan Budaya, Kamis (13/12).

Lokakarya dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bima, Drs H Alwi Yasin, MAP. Kegiatan diikuti 90 peserta terdiri atas OPD terkait, TSBK, Komunitas Lintas Sungai, Bank sampah, Pramuka, Karang Taruna, Komunitas Babuju dan Komunitas Mapala.

Narasumber berasal dari unsur BUMN/BUMD yaitu BNI, BRI, Pertamina dan unsur Dinas terkait.

Ketua Forum PRB Mbojo Matenggo, Anwar Arman, SE, menyampaikan, bahwa lokakarya digelar untuk mendorong peran serta semua unsur stakeholder dan pemanfaatan penggunaan dana CSR BUMN dalam pengurangan risiko bencana. Serta pengembangan ketangguhan daerah Kota Bima dalam menghadapi bencana.

Sementara itu, Asisten II, Drs Alwi Yasin menyampaikan, pelibatan seluruh elemen masyarakat dalam kegiatan penanggulangan bencana kini sudah menjadi paradigma umum di seluruh dunia. Salah satu elemen yang dapat berperan secara signifikan adalah dunia usaha.

Lebih lanjut, Pemerintah menginginkan dunia usaha terlibat juga pada fase kesiapsiagaan atau dalam langkah pengurangan resiko bencana, sehingga dapat tercapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yaitu menurunkan indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi.

Setiap perusahaan mempunyai dana CSR  (Corporate Social Responsibility). Pengelolaan dana CSR ini bersifat dinamis. Perusahaan dapat memobilisasi sumberdaya yang tidak hanya berupa uang tunai, melainkan dapat memikirkan untuk memberikan bantuan yang sesuai dengan produk barang maupun jasa yang dihasilkannya. Perusahaan bisa memanfaatkan kompetensi intinya untuk membantu masyarakat yang sedang menghadapi bencana.

“Apabila CSR benar-benar dijalankan secara efektif, maka dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial, memiliki pengaruh yang besar terhadap penguatan kapasitas masyarakat yang pada akhirnya dapat membentuk masyarakat tangguh,” ujarnya.

Asisten II berharap, kedepannya koordinasi antarsektor maupun kelompok terus diperkuat. Selain itu, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala untuk membangun kesiapsiagaan sekaligus menjadi ajang untuk memperkuat koordinasi dan semangat kebersamaan. (DED)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Intensitas hujan yang tinggi dan banjir yang sudah terjadi beberapa kali, tidak diimbangi dengan jumlah dapur umum. Saat ini ketersediaan dapur...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) “Mbojo Matenggo” Kota Bima, Periode 2021 – 2024  dikukuhkan Senin 20 Desember 2021 di Paruga...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Badan Penangglangan Becana Daerah (BPBD) Kota Bima masih membuka dapur umum untuk korban banjir. Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- banjir yang terjadi Senin (6/12/2021) menyebabkan sedikitnya 20 kelurahan terdampak di tiga Kecamatan, yakni Rasanae Barat, Asakota dan Mpunda. Saat itu...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Mengantisipasi  krisis air bersih memasuki musim kemarau, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima melakukan pemetaan...