Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Generasi Milenial Bima Harus Miliki Karakter Damai

Kota Bima, Bimakini.- Generasi Milenial Bima harus memiliki karakter damai. Karakter Rahmatan Lil Alamin. Hal itu disampaikan Kabid Pemetaan dan Penelusuran IPTEK, Asdep IMTAQ dan IPTEK Kementerian Pendidikan Olahraga RI, Supadi, MSi, saat kegiatan Training Board Game For Peace Bima. Kegiatan yang berlangsung di aula Gedung PLUT Kota Bima, Jumat (14/12) digagas oleh Peace Generation Indonesia.

Dikatakannya, spirit dari kegiatan ini adalah bagaimana anak muda mampu membaca kondisi-kondisi yang terjadi saat ini. Kegiatan ini sengaja dikemas dalam bentuk pelatihan dan menstimulasi para peserta dengan 12 nilai dasar perdamaian.

Diharapkannya dengan kegiatan ini pemuda menjadi pemuda mileneal yang berkarakter.  “Saya sangat mengapresiasi kepada seluruh pihak terkait yang telah menggagas dan melaksanakan kegiatan yang sangat positif ini,”  ujarnya.

Selain itu, dia menyampaikan, bawah generasi milinial harus memahmi Rahmatan Lil Alamin. Ini menjadi modal penting bagi generasi milenial menjadi pemimpin masa depan. “Memiliki karakter yang tangguh. Membangun semangat inklusi, bukan eksklusif,” pungkasnya.

Kegiatan ini diikuti 72 siswa dan mahasiswa di Kota dan Kabupaten Bima. Dihadiri Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Bima, Drs H Sukri, MSi dan Kabag Humas Polres Bima Kota, IPDA Suratno, SH.

Koordinator Peace Bima, Muhamad Yunus menyampaikan, bahwa Peace generation Indonesia adalah sebuah Sosial Enterprise yang sudah 10 tahun mempromosikan perdamaian melalui media kreatif. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk program penguatan karakter damai bagi anak muda (siswa SMA dan Mahasiswa) di Bima.

Asisten III Setda Kota Bima, Drs H Sukri, MSi menyampaikan apresiasi kepada Peace Generation Indonesia yang hadir di Kota Bima dan menyelenggarakan kegiatan Board Game For Peace Bima. Kegiatan ini adalah kesempatan yang berharga untuk belajar dan terlibat dalam sistem pendidikan perdamaian yang digagas oleh Irfan Amali sang pendiri Peace Generation Indonesia.

“Dari pertemuan dan kegiatan ini paling tidak ada satu hal penting yang bisa kita maknai yaitu adanya kerinduan hidup bersama dalam.perbedaan. Kita sama-sama tahu bahwa Indonesia ini ada justru karena adanya perbedaan (kebhinekaan). Oleh karena itu sangat tepat jika para pendiri bangsa ini meneguhkannya dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya.

Dijelaskannya, kesadaran untuk tetap menghargai dan menghormati perbedaan diantara sudah tumbuh sejak awal mula bangsa dan negara ini didirikan. Namun dalam perjalanannya, kebhinekaan yang ada di sekeliling tidak selamanya menghadirkan harmoni kehidupan. Konflik dan kekerasan mewarnai perjalanan kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari sinilah muncul saling curiga, tak ada kepercayaan antara satu dengan lainnya, dan sebagainya yang berujung pada konflik dan kekerasan.

“Kita semua yang hadir dalam kegiatan ini, datang dengan satu kesadaran yang sama, bahwa kita mensyukuri perbedaan yang ada, mengapresiasinya sehingga menjadi kekuatan bersama dan menjadi keindahan dalam harmoni,” ujarnya. (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebanyak 76 kaum milenial yang berasal dari beragam latar belakang mengikuti Pendidikan Perdamaian, Boardgame for Peace (BGFP) Bima, Ahad (16/12) di gedung...