Bima, Bimakini.- Tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah Kecamatan Bolo, Senin (3/12) menyebabkan banjir di Desa Sanolo. Selain rumah warga, SDN Inpres Sanolo pun ikut terdampak.
Selasa (4/12), siswa seharusnya melaksanakan ujian. Namun batal, karena ruang kelas tergenang air dan lumpur.
“Semua ruang kelas digenangi air bercampur lumpur. Akibatnya ulangan tidak dilakukan, karena diganti dengan aktivitas bersih-bersih,” ujar salah satu dewan guru SDN Inpres Sanolo, Kalisom, SPd, Selasa (4/12).
Kata dia, pascahujan lebat Senin sore, banjir kiriman dari Doro Sanolo melanda seluruh permukiman penduduk. Meski tidak terlalu besar, namun sempat membuat warga kuatir.
“Banjir masuk lewat pagar bagian samping sekolah. Hal itu terjadi karena pagar terbuat dari bambu,” terangnya.
Karena siswa tidak melaksanakan ujian, ujarnya, sehingga disepakati dilaksanakan Eabu (5/12). “Sekolah akhirnya mengubah jadwal ujian,” tutur Kalisom.
Pihaknya berharap, agar pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pagar sekolah. Agar saat banjir, tidak masuk ke sekolah.
Dia mengaku, pihak sekolah pernah mengajukan proposal ke Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima. Hanya saja, hingga saat ini belum ada realisasinya. “Proposal diajukan tahun lalu. Realisasinya belum ada,” ungkapnya.
Jika tidak dipagar, kata dia, maka air kiriman dari Doro Sanolo tetap akan masuk dan mengganggu aktivitas belajar mengajar. “Satu satunya pintu masuknya banjir lewat pagar bambu sebelah selatan sekolah. Jika pagar dibangun permanen, insya Allah hal banjir tidak lagi bermuara dalam lingkungan sekolah,” tutup Kalisom. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.