Kota Bima, Bimakini.- Anggota Bawaslu Kota Bima, Asrul Sani, SE menyampaikan, Bawaslu Republik Indonesia telah merilis hasil penelitian terhadap Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019. Hasilnya menetapkan NTB termasuk daerah yang memiliki kerawan pemilu yang tinggi bersama beberapa daerah lainnya di Indonesia.
“Kota Bima berada di posisi Indeks Kerawanan Pemilu sedang dari 10 Kabupaten/kota di NTB,” katanya saat sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu 2019 bersama Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kota Bima di aula SMKN 3 Kota Bima, Ahad (16/12/2018)..
Prosentase IKP Pemilu 2019 di masing-masing daerah kata Asrul Sani, sebagai salah satu langkah Bawaslu untuk menyusun strategi pengawasan dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019.
“Strategi pengawasan yang dilakukan diantaranya dengan pengawasan partisipatif. Dengan mengajak berbagai stake holder atau elemen masyarakat untuk ikut terlibat dalam pengawasan pemilu,” jelas Koordinator SDM Organisasi Data dan Informasi Bawaslu Kota Bima.
Menurut Asrul Sani, dukungan Karang Taruna dalam pengawasan partisipatif sebagai bentuk antisipatif dalam mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu. Terutama pada tahapan krusial seperti kampanye, masa tenang, pemungutan suara dan penghitungan suara yang rentan terjadinya pelanggaran pemilu.
“Pelanggaran pemilu yang terjadi bisa saja dilakukan peserta pemilu, pemilih, tim kampanye, ataupun penyelenggara pemilu. Tentunya ini menjadi perhatian dan titik fokus pengawasan,” ungkap Asrul dalam pemaparannya.
Pada kesempatan tersebut dibuka juga sesi dialog interaktif antar Bawaslu Kota Bima dengan FPKT dan Ketua Karang Taruna Kecamatan dan Kelurahan. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.