Dompu, Bimakini.- Media memiliki peran strategis dalam mendorong partisipasi pemilih dalam Pemilu. Untuk itu, media dapat mengambil bagian dalam membantu penyelenggaraan Pemilu dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori pada acara Temu Media dan Diskusi dengan tema “Kesiapan KPU Menyelenggarakan Pemilu tahun 2019, Rabu (12/12) yang diselenggarakan KPU Dompu.
Dikatakannya, keikutsertaan masyarakat dalam Pemilu menjadi suatu hal yang penting. “Kita sadari betapa besar peran media dalam membantu tugas KPU,” ujarnya.
Lanjutnya, sangat mengapresiasi peran media yang selama ini sudah ikut menyukseskan dan membantu tugas KPU. Untuk itu, diharapkan tetap terbangun sinergitas antara penyelenggara dan media.
Apalagi, kata dia, Pemilu yang akan digelar 17 April 2019 nanti, merupakan Pemilu yang terberat. Karena dilakukan secara serentak antara pemilihan anggota legislatif dan eksekutif serta DPD RI.
Ditegaskannya, sudah banyak ahli mengatakan, media merupakan pilar ke empat demokrasi. Sehingga keberadaan media sampa penting dengan kekuasaan lainya. Bahkan hitam putihnya kekuasaan lain sangat ditentukan oleh media.
Dicontohkannya, kekuasaan yang ditenggelamkan oleh pengaruh media dengan membongkar berbagai kasus penyimpangan dan korupsi. “Keberadaan media mewakili publik untuk menghukum jabatan publik yang menyimpang,” tegas Anshar.
Salah satu asas demokrasi, kata dia, adalah akses informasi. Penyumbang terbesar informasi adalah media.
Demikian pula saat Pemilu. Meski bukan lembaga survey, tapi mengambil data serta kejadian di tingkat TPS, sehingga data yang peroleh sangat akurat. “Bukan lembaga survey, tapi media memiliki akurasi data sama dengan lembaga survey,” katanya.
Ditambahkannya, akibat peranan media, sehingga menjadikan masyarakat melek dan paham tentang Pemilu. Apalagi Pemilu serentak menggunakan 5 surat suara, sehingga memiliki kerumitan sendiri. “Kami harap media membantu agar warga mengerti,” harapnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Dompu, Suherman, SPd mengakui, bahwa Pemilu tahun 2019 ini terberat. Karena dilakukan serentak dan banyak perubahan.
Saat sesi diskusi, beragam persoalan mengenai Pemilu dibahas. Selain keterlibatan warga disabilitas, juga mengenai perekrutan Anggota KPU mulai dari pusat sampai di Kabupaten dan Kota yang masih sarat dengan sistem keterwakilan ormas. (JUN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.