Bima, Bimakini.- Dicanangkannya, Kabupaten Bima, sebagai Kabupaten Literasi, mengharuskan siswa kelas dasar bisa membaca. Baik kelas, satu, dua dan tiga atau hingga kelas atas.
Hal itu ditegaskan Kabid Dikdas Dinas Dikbud Kabupaten Bima, Hj Jubaidah, saat Lokakarya Penguatan Literasi bagi Pengawas dan Kepala Sekolah oleh Program INOVASI Kabupaten Bima (Kerjasama Pemerintah Australia-Indonesia), Rabu (12/12) di aula Hotel Lambitu.
Untuk itu, kata dia, mendorong percepatan kemampuan siswa dalam hal literasi, di Tahun 2019 Pemkab Bima melalui Dinas Dikbud akan mengintervensi Kecamatan lain yang belum disentuh Program INOVASI.
Untuk itu, dia meminta agar kepala sekolah dan pengawas yang mengikuti Lokakarya itu dapat mencermati materi yang disampaikan. Literasi terlihat sederhana, namun butuh ketekunan dalam implementasinya.
“Kegiatan ini juga sesunggunya melengkapi pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya, untuk itu perlu adanya sharing dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini,” ajaknya.
Selain itu, disampaikannya, anak didik menjadi tanggungjawab guru di sekolah, namun di rumah kembali ke orang tua dan di lingkungan oleh masyarakat. Maka, selama anak di sekolah, harus dapat dibimbing dengan baik, sehingga kemampuan literasinya meningkat.
Pada Lokakarya tersebut, dijelaskan mengenai apa dan mengapa literasi, serta fonologi. Di hari kedua peserta akan membahas mengenai cara menulis yang baik bagi siswa kelas dasar.
Mengenai literasi dan fonologi di hari pertama, disampaika Fasda GEMBIRA (Gerakan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar), Rita Handawati. Bahwa keterampilan membaca tidak berkembang dengan sendirinya, sehingga perlu diajarkan.
Siswa yang mulai belajar membaca membutuhkan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kesadaran fonologi memudahkan siswa belajar membaca.
Untuk itu, ide kreatif dalam kegiatan membaca permulaan sangat dibutuhkan, agar keterampilan siswa dapat berkembang. Selain itu, perlu mendesain kegiatan kesadaran fonologi yang mendukung membaca permulaan.
Sahadeni, dari INOVASI Kabupaten Bima, menyampaikan dibutuhkan penyelesaikan masalah di sekolah dengan pendekatan lokal. Karena pola identifikasi dan solusi masalah, tidak sama dengan tempat lain. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.