Bima, Bimakini.- Bayi yang lahir prematur merupakan buah hati Ayub Julkarnain dan Fifi warga Desa Rade Kecamatan Madapangga telah meninggal dunia sekitar pukul 09.40 di RSUD Kabupaten Bima, Selasa (8/1). Berdasarkan keterangan Abdul Haris warga Desa Rade, kondisi bayi prematur tersebut mulai memburuk sejak malam. Hal itu karena terjadi infeksi pencernaan pada lambungnya.
“Berdasarkan keterangan pihak RSUD Bima. Ada ganggunan percernaan pada bayi prematur tersebut,” ujar Abdul Haris saat dikonfimasi, Selasa (8/1).
Kata Haris, sebenarnya kondisi bayi bisa saja terselematkan, namun karena lambat ditangani secara medis, akhirnya muncul infeksi dan lainnya. “Sebenarnya buah hati Ayub Julkarnain dan Fifi cepat ditangani secara medis. Maka ada kemungkinan bisa diselamatkan,” terangnya.
Namun kata dia, semua usaha sudah dilakukan, termasuk memberikan terapi dalam kardus yang dihangatkan dengan lampu listrik. Akan tetapi, takdir berkata lain yakni bayi tersebut harus menghadap Allah SWT, sehingga apa yang terjadi saat ini harus kita terima dengan lapang dada. “Kita semua sudah berusaha. Apapun yang terjadi saat ini tidak akan sia – sia di sisi Allah, pasti ada hikmahnya,” tutur dia.
Pasca mengehembuskan nafas terakhir di RSUD Bima, mayat bayi tersebut langsung dibawa pulang ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulance milik RSUD untuk di kebumikan di TPU desa setempat.
“Setelah meninggal. Bayi di bawa pulang ke rumah duka dan setelah waktu Dzuhur bayi dikebumikan,” ujarnya.
Sebenarnya kata dia, Pasutri asal Rade tersebut bukan kali ini saja melahirkan anak secara prematur. Anak pertama dilahirkan secara prematur dan masih hidup sampai sekarang. “Anak pertama Ayub Julkarnain dan Fifi juga dilahirkan prematur. Karena langsung ditangani secara medis, bisa diselamatkan dan sekarang usianya lima tahun,” ujarnya.
Mewakili keluarga yang ada di Desa Rade, dirinya tidak lupa mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu keluarga Ayub Julkarnain dan Fifi terkait masalah ini.
“Semoga Allah memberikan ganjaran pahala kepada semua pihak yang telah membantu. Lebih – lebih kepada Dandim 1608 Bima yang setia membantu mulai dari awal proses penanganan medis hingga bayi tersebut menghembuskan nafas terakhir,” tutup Haris. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.