Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, sepertinya mulai serius untuk mewujudkan “Kabupaten Literasi”. Kamis (24/1/2019) berlangsung Diskusi penyiapan Kabupaten Bima menjadi Kabupaten Literasi, di ruang rapat Wakil Bupati (Wabup) Bima, H Dahlan M Noer, MPd.
Wabup meminta agar semua instansi, lembaga dan stakeholder terkait dapat mendorong terwujudnya Kabupaten Literasi ini. Karena salah satu visi BIMA RAMAH adalah Handal. Bagaimana menyiapkan sumber daya manusia.
Salah satu yang dirasakan saat ini, kata dia, Program INOVASI yang mulai dirasakan manfaatnya. Guru-guru punya keinginan luar biasa berkembang dan selama ini tidak diberi semangat. “Maju itu, yang penting semangat dulu,” ujarnya.
Untuk itu, Wabup meminta pertemuan tersebut membahas langkah-langkah menuju Kabupaten Literasi. “Pertemuan ini untuk membahas cara-caranya. Berharap ada gaungnya dan serius. Untuk itu saya minta merumuskan langkah-langkah dalam mewujudkan Kabupaten Literasi ini,” pintasnya.
Diungkapkannya, literasi bukan saja soal kemampuan baca, namun harus ada memahami, memiliki argumentasi dan analisis. “Literasi media juga diperlukan masyarakat. Mana informasi yang baik dan buruk. Sekarang tidak bisa dibedakan, mana informasi dan caci maki, kebijakan pemerintah, caci maki,” ujarnya.
Disamping itu, Wabup meminta desa ikut membangun literasi dengan menyelipkan anggaran desa. Tahun ini ada lima perpustakaan desa yang akan difasilitasi dan ini sebagai salah satu dukungan mewujudkan Kabupaten Literasi. “Perlu juga ada sinergi antara desa dan sekolah,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, saat pencanangan Bima sebagai Kabupaten Literasi, Menteri Pendidikan akan datang dan berkunjung ke desa literasi. Untuk itu, dia meminta menyiapkannya mulai saat ini.
Diskusi itu dihadiri sejumlah instansi, seperti Dinas Perpustakaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Bappeda dan Litbang, Dinas Dikbudpora, Pengawas Pendidikan, Kepala Sekolah, Program INOVASI, Dompet Dhuafa, Sahabat Pulau Indonesia, KOMPAK, dan lainnya. Diskusi itu dipandu oleh Jamariddin dari Education, Police dan Govermant (EPG).
Masing-masing memberikan pandangan tentang penyiapan Kabupaten Literasi. Dincotohkan, alah satu jalan menuju arah tersebut, semua SKPD menyiapkan perpustakaan. Tidak sekadar memajang buku, namun ditata dan memiliki staf sebagai pengelola perpustakaan. Pun Iklim yang ada di SKPD tersebut benar-benar suka membaca. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.