Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Kenali Satwa Liar, Jangan Asal Diburu!

Pemburu saat memagang burung hantu yang ditembak, karena dianggap hama burung Walet.

Kota Bima, Bimakini.- Pemerhati satwa liar Bima, kembali menyesalkan adanya peburuan, tanpa mengenal Janis satwa. Sebelumnya, ada warga yang menembak Elang yang dilindungi dan memamerkannya melalui media sosial.

Aksi serupa kini kembali muncul, kali ini Burung Hantu berwarna putih.  Hasil buruan pun diposting di media sosial dan menganggapnya hama burung Walet.

Padahal, menurut Gizan, Pemerhati Satwa Liar di Bima, Burung Hantu  tersebut, bukanlah hama bagi wallet. Namun, buruannya adalah tikus dan sangat membantu petani.

“Kami sesalkan ada yang menembak Burung Hantu, karena salah paham dan menganggapnya hama Burung Walet,” ujarnya pada BimaEkspres, Rabu (2/1).

Burung Hantu jenis ini, kata dia, juga disebut sebagai “Pemburu dalam Hening”  atau dalam bahasa ilmiahnya Tyto Alba. Karena mempu terbang dan menyergap mangsanya tanpa ada suara.

“Secara rantai makanan, akan memangsa bangsa pengerat dan ular, memang dia akan bertengger di area dekat sarang walet dan dianggap sebagai pengganggu, namun sebenarnya, dia menunggu mangsa yang akan masuk ke sarang walet tersebut untuk memangsa tikus,” jelasnya.

“Tyto Alba berfungsi sangat besar pada pengendalian hama tikus di seluruh area kekuasaannya. Contoh kecil di Desa Girimulyo, disana Tyto dan Owl dipelihara sebagai pemangsa tikus di areal persawahan mereka. Petani tidak lagi menggunakan Pestisida atau menaruh racun di lubang tikus. Tapi mereka membuat rumah Tyto dan Owl di sawah mereka,”  terangnya.

Untuk satu ekor Owl, bisa memangsa tikus lebih dari 20 ekor per pekan. Nah, jenis Tyto justru mampu memangsa lebih dari itu.

“Memang jenis ini tidak masuk dalam daftar yang dilindungi Undang-undang, tetapi penting untuk memaknai secara  bijak,” ujarnya.

Adanya predator jenis itu, kata Gizan, pasti karena ada mangsa. Bisa saja mangsanya yang mengganggu burung walet, bukan burung Hantunya. “Kalau predatornya dibunuh, maka justru hamanya akan semakin merajalela. Lantas siapa yang akan rugi,”  katanya.

Sementara itu di media sosial facebook, terlihat pemburu memegang burung hantu yang berhasil ditembak. Dengan menulis status dalam bahasa Bima, bahwa burung inilah yang selama ini mengganggu waletnya. (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Pwrspnel Polsek Rasanae Barat Polres Bima Kota, bekerjasama dengan Tim dari Balai KSDA NTB (Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat),...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Pemerhati satwa liar di Bima, prihatin dengan adanya penembakan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab. Apalagi penembakan elang itu hanya dijadikan sebagai...