Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Muncul Trend Pembunuh Berdarah Dingin di Bima

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.- Munculnya sejumlah kasus pembunuhan sadis nun aneh di Bima belakangan ini. Hingga polisi kesulitan mengungkapkan aktor atau pelakunya, mendapat tanggapan dari sejumlah akademisi.

Doktor muda, Ridwan M Said melihat adanya tren pola peralihan pembunuhan di Bima belakangan ini. “Ini jenis pembunuhanya sudah beda, pembunuhan berdarah dingin dan nampaknya juga sudah sangat terencana,” ujar pria yang menjadi dosen di STIH Muhammadiyah Bima, di Mapolres Bima Kota Senin (28/1) kemarin.

Dia mencontohkan kasus pembunuhan yang menewaskan Muamar Ramadhan Senin (21/1) lalu. Serta kasus pembunuhan yang juga menewaskan seorang warga di Kelurahan Kendo sekitar tiga bulan silam dan sejumlah kasus lain sebelumnya.

Yang lebih mengherankan kata Ridwan, aktor ataupun pelaku dibalik pembunuhan sadis tersebut sulit diungkapkan aparat keamanan.

“Apalagi ini kasusnya tergolong berat dan idealnya polisi harus memberi atensi yang lebih. Ini malah sebaliknya,” tukas Ridwan.

Tidak heran kata Ridwan, masyarakat terlebih keluarga korban menaruh rasa curiga dan underestimate kepada polisi yang lamban dalam mengungkap motif dan pelaku pembunuhan.

“Coba seandainya polisi bergerak cepat dan juga aktif memberikan perkembangan kerjanya ke media dan keluarga korban, ga akan begini jadinya,” tuturnya menjawab sikap keluarga yang melakukan aksi unjuk rasa.

Bentuk rasa kekecewaan keluarga pun kata Ridwan, dianggap wajar hingga melakukan aksi unjuk rasa dan memblokade jalan dengan tuntutan agar polisi bergerak cepat mengungkap motif dan pelaku dibalik kasus pembunuhan tersebut.

Senada dilontarkan kriminolog yang juga sekaligus dosen di STIH Muhammadiyah Bima, Syamsudin, SH MH. Lambannya polisi bergerak dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut tak pelak memunculkan stigma negatif kepada penegak hukum utamanya polisi.

“Pola pembunuhan ini juga semakin profesional. Tidak menutup kemungkinan nanti juga akan muncul yang lebih profesional karena dianggap misterius,” ujarnya dengan nada kuatir.

Agar tidak timbul reaksi buruk dari masyarakat ke polisi sarannya, polisi sebaiknya bergerak cepat dalam mengungkapkan pelaku serta motif kasus pembunuhan sadis tersebut.

“Karena demo dan blokir jalan ataupun yg lainnya itu adalah bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap polisi,” tutupnya. (IQO)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Aparat kepolisian mengancam 15 tahun penjara terhadap oknum dosen AS, yang membacok kekasihnya hingga tewas Rabu (5/08) pekan lalu. Kini  polisi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kapolres Bima melalui Kasat Reskrim, IPTU Adhar, SSos, mengaku telah menetapkan satu tersangka berinisial SY warga Desa Tanggabaru, pada kasus penganiayaan yang...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Modal cinta yang kuat dan tulus diakui pelaku AS, serta tidak rela sang pacar yang juga sepupu duanya tersebut beralih ke...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Rupanya, peristiwa dugaan pembunuhan yang dilakukan AS, terhadap Intan, membuat sejumlah dosen di Kampus STISIP Mbojo Bima, kaget. Bahkan hampir tidak...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, BimaEkspres.-Asmara, menjadi motif utama alasan tersangka AS, 31 tahun hingga nekat membunuh kekasihnya Intan Mulyatin, 25 tahun warga Sabali, Kelurahan Kumbe di...