Bima, Bimakini.- Diskusi penyiapan Kabupaten Bima menjadi Kabupaten Literasi, di ruang rapat Wakil Bupati (Wabup) Bima, H Dahlan M Noer, MPd, Kamis (24/1) berhasil merumuskan sembilan langkah untuk mencapainya. Selain itu dibentuknya Pokja untuk melaksanakan tahapan yang ada.
Education, Police dan Govermant (EPG), Jamariddin yang memfasilitasi diskusi tersebut, menjelaskan gambaran bagaimana langkah dalam mewujudkan Kabupaten Literasi. Apalagi di Indonesia saat ini belum sampai 10 daerah yang ditetapkan pusat menjadi Kabupaten Literasi. “Di NTB, Kabupaten Bima dan Dompu yang memiliki keinginan kuat, nanti dilihat mana yang duluan, apakah Kabupaten Bima atau Dompu,” ujarnya.
Gambaran yang disampaikan, Jamariddin, rupanya membuka semangat peserta yang hadir. Apalagi masing-masing memaparkan tentang apa yang sudah dilakukan. Sejumlah lembaga dan instansi, rupanya sudah melakukan sesuatu yang mengarah pada terwujudnya Kabupaten Literasi tersebut. Termasuk banyaknua komunitas literasi yang tumbuh di masyarakat.
“Komunitas literasi ini harus dimasukkan juga dalam Pokja, karena mereka sudah berbuat,” ujarnya pada Bimakini.com, usai diskusi.
Disebutkannya, ada sembilan langkah yang setidaknya harus dilakukan. Pertama, pengintegrasian literasi ke RPJMD dan RPJMDes, Renstra Dikbudpora. Pengumpulan data siswa yang belum bisa membaca di SD/MI dan SMP/MTs. Pembentukan Pokja Kabupaten Literasi, baik di level Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Sekolah, serta penerbitan SK oleh Bupati Bima.
Keempat, kata dia, penyiapan dan penerbitan instruksi Bupati Bima tentang pelaksanaan gerakan literasi di tingkat Kabupaten, kecamatan, desa, sekolah serta masyarakat. Selanjutnya, identifikasi , seleksi dan penerapan sekolah dan desa literasi.
Pelatihan pengelolaan/pustakawan sekolah dan desa. Sosialisasi dan publikasi, rekruitmen kader literasi desa. Serta pelatihan guru kelas awal, khususnya yang ditetapkan sebagai sekolah/madrasah literasi. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.