Aksi tanam pohon yang dilakukan oleh warga, Senin.
Bima, Bimakini.- Sejumlah pemuda dan masyarakat Desa Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, demo di depan Kantor Desa setempat, Senin (14/1). Warga juga menenam pohon pisang dan pepaya di badan jalan yang rusak.
Perwakilan warga, M Landa mengatakan, aksi menuntut pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan lintas Godo-Tente yang rusak. “Kondisi jalan lintas Godo-Tente sudah rusak parah, ini adalah bentuk protes kami kepada Bupati Bima dan harus turun langsung untuk melihat kondisi jalan,” ujarnya.
Dia menilai, rusaknya jalan ini memicu terjadinya kecelakaan. Apa yang dilakukan oleh masyarakat saat ini sebagai perlawanan sosial terhadap pemerintah daerah.
“Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, maka jalan lintas Godo-Tente akan ditutup sampai ada jawaban pasti dari pemerintah,” katanya.
Sebab jalan rusak, kata dia, menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. Apalagi saat memasuki musim hujan seperti ini, mudah terjadinya kecelakaan.
“Bagi kami sangat lucu, jalan di dekat Kantor Bupati Bima rusak parah seperti ini, lalu seperti apa perhatian pemerintah,” katanya.
Kapolsek Woha, AKP Fandi Ar yang tiba dilokasi setelah penenaman pohon, bernegosiasi dengan warga, agar akses jalan dibuka dan tidak menghalangi kepentingan umum.
“Kami berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban umum, penyampaian aspirasi tidak ada yang larang, tapi jangan menggangu lalulintas,” katanya.
Setelah negosiasi, jalan akhirnya dibuka separuh. Setelah itu Kapolsek Woha AKP Fandi Ar, berkoordinasi dengan korlap, supaya menyampaikan aspirasi di Kantor Bupati Bima. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
