Bima, Bimakini.- Rupanya, dua bulan lalu, ada warga Desa Mpuri, Kecamatan Madapangga, Taene (60), digigit anjing, tepatnya bagian kaki kiri. Pihak Puskesmas Madapangga pun sudah memberikan vaksin anti rabies.
“Namun warga Mpuri tersebut dinyatakan negatif rabies,” ujar Kepala Pyskesmas Madapangga, Eva Juniarti, S. KM, Jum’at (1/2).
Kata Eva, warga tersebut intens diberikan penanganan medis. Yakni petugas tetap memantau perkembangannya setiap waktu.
“Petugas sudah berikan penanganan medis. Alhamdulillah kondisinya tidak parah,” tuturnya.
Kata dia, belum ada metode yang secara pasti dapat mengatasi rabies. Namun, penanganan rabies sudah dilakukan sejak pasien tergigit hewan penular.
“Penanganan yang dilakukan dapat berupa pemberian imunogulobin (serum) atau vaksin anti rabies. Pemberian serum atau vaksin bertujuan untuk membantu tubuh dalam melawan virus penyebab infeksi pada otak dan sistem saraf,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadis Kes) Kabupaten Bima, dr Ganis membenarkan adanya laporan pihak Puskesmas terkait warga yang digigit anjing tersebut. Tapi dipastikan negatif rabies.
“Kami memang dapat informasi terkait kejadian itu. Kita sarankan kepada pihak Puskesmas untuk menangani sekaligus memantau perkembangan setiap saat,” ujarnya.
Dijelaskannya, virus penyebab rabies ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Namun, terdapat pula hewan lain yang dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia, seperti kucing, kera, musang, bahkan kelinci. Pada kasus yang tergolong sangat jarang, penularan virus rabies juga dapat terjadi dari manusia ke manusia, melalui transplantasi organ
“Gejala rabies biasanya muncul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang muncul meliputi Demam, Otot melemah, Kesemutan, Sakit kepala dan terdapat gejala lanjutan yang dapat muncul pada penderita rabies. Gejala lanjutan tersebut merupakan penanda bahwa kondisi pasien semakin memburuk,” terangnya.
Dirinya berharap, apabila ada kasus yang sama yakni warga digigit anjing segera dibawa ke Puskesmas terdekat agar bisa ditangani secara medis.
“Terkait masalah rabies ini. Kita sudah berikan sosialisasi kepada semua Kepala Puskesmas yakni beberapa hari lalu,” tutupnya.(YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.