Kota Bima, Bimakini.- Jani untuk memberikan haji Rp1 juta kepada pegawai honor di Kota Bima dinilai hanya sekedar janji manis. Bahkan terkesan ada upaya mempermainkan.
Hal itu dikatakan Ketua Fron Honorer Kategori 2, Dedi Alfarianto, SH, Kamis (31/1).
Dikatakannya, 22 Januari 2019 lalu dilakukan hearing dengan Ketua dan unsur pimpinan DPRD KOta Bima terkait janji gaji Rp 1 juta dan valitasi K2. Saat itu dijanjikan gaji Rp 1 juta akan dibayarkan setelah selesai validasi tenaga honorer K2.
Selanjutnya, kata dia, dijanjikan akhir Februari akan dibayarkan. Namun, saat berkoordinasi dengan Sekda Kota Bima, Drs H Muhtar Landa, MH, mengatakan, gaji Rp 1 juta belum bisa dibayarkan tahun 2019, karena belum masuk APBD.
“Ini sama saja mau membodohi ribuan honorer K2 oleh pimpinan dewan dan Sekda, dan kami sangat sesalkan kalau seperti ini,” ujarnya.
Pihaknya pun kaget dengan pernyataan yang berbeda dari dua pejabat lembaga. Apalagi pengakuan Sekda, saat pembahasan Banggar hanya satu anggota dewan yang memperjuangkannya, Dedi Mawardi.
“Kami juga kaget, kata Sekda teryata hanya Pak Dedi memperjuangkan alokasi gaji K2,” ujarnya, padahal Lutfi-Feri didukung sembilan partai.
Honorer lainnya, Suryadin, menilai janji politik seolah diingkari. Selain itu ada kesan untuk cuci tangan. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.