Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Keluarga Korban Pembunuhan Sadis Apresiasi Polisi, Tapi…

M Natsir, SSos

Kota Bima, Bimakini.- Penangkapan tersangka FR,  pelaku pembunuhan sadis beberapa waktu yang lalu mendapat apresiasi dari pihak keluarga korban. Mereka memuji kinerja Tim Resmob Polres Kota yang bertindak cepat membekuk tersangka FR.

Namun, pihak keluarga korban juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian. Mereka berharap dalam pengungkapan kasus ini, polisi tidak berhenti pada pengakuan tersangka.

Paman korban yang juga Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Natsir, S.Sos,  mengatakan, pihak kepolisian terlalu dini mengambil kesimpulan dalam hal menetapkan tersangka FR sebagai pelaku tunggal. Pasal yang dikenakan juga terlalu ringan, menimbang kasus ini tergolong kejahatan berat dan terencana.

Natsir menyayangkan proses penyidikan yang dilakukan oleh polisi yang dinilainya tidak matang dan terkesan terburu-buru mengambil kesimpulan.

Karena menurut informasi dari berbagai pihak dan jejak digital di media sosial yang berhasil dikumpulkan oleh pihak keluarga, mereka meyakini kalau pelaku pembunuhan tersebut lebih dari satu orang.

“Ada pertanyaan besar kami sebagai keluarga. Pertama, mari kita berandai, ini anak mempersiapkan ngga proses pembunuhan itu atau tidak?,”  ujarnya.

Dikatakannya,  pelaku kemungkinan mendapat akses informasi tentang korban. Apalagi pengakuannya hanya bermodalkan pisau cutter. Posisi pintu pagar  saat itu tidak terkunci, demikian juga dengan pintu rumah. Maka ini menjadi hal ganjil, jika hanya dilakukan sendiri.

Lanjutnya, pelaku pastinya juga sudah memikirkan kemungkinan jika aksinya diketahui dan mendapat perlawanan. Maka aka nada upaya antisipasi yang akan dilakukan, jika hal itu terjadi. “Pasti akan berpikir,  jika saja saat membuka kunci kemudian orang melihat atau memergoki, lalu melakukan perlawanan, cukup nggak dengan pisau cutter itu?” ujarnya pada BimaEkspres melalui telpon seluler, Jumat (01/02).

Lebih lanjut, Natsir juga berharap jejak digital dapat dijadikan referensi oleh polisi untuk mengungkap kasus tersebut. Melihat banyak jejak-jejak digital yang mengindikasikan bahwa pelaku sudah merencanakan pembunuhan dan terkesan ada pihak di luar pelaku mengetahui rencana tersebut.

Meski demikian, pihak keluarga tetap percaya pada kinerja polisi,  namun  mendorong pihak kepolisian bekerja secara profesional. Keluarga akan terus mengikuti proses penyidikan dan  menunggu proses rekonstruksi dan reka ulang.

“Kata kuncinya nanti mungkin ada direkontruksi, direka ulang. Mungkin dari situ akan bisa diperdalam, sejauh mana pelaku ini bisa melakukan kejahatan seperti itu” pungkasnya. (YUM)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Aparat kepolisian mengancam 15 tahun penjara terhadap oknum dosen AS, yang membacok kekasihnya hingga tewas Rabu (5/08) pekan lalu. Kini  polisi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kapolres Bima melalui Kasat Reskrim, IPTU Adhar, SSos, mengaku telah menetapkan satu tersangka berinisial SY warga Desa Tanggabaru, pada kasus penganiayaan yang...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Modal cinta yang kuat dan tulus diakui pelaku AS, serta tidak rela sang pacar yang juga sepupu duanya tersebut beralih ke...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Rupanya, peristiwa dugaan pembunuhan yang dilakukan AS, terhadap Intan, membuat sejumlah dosen di Kampus STISIP Mbojo Bima, kaget. Bahkan hampir tidak...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, BimaEkspres.-Asmara, menjadi motif utama alasan tersangka AS, 31 tahun hingga nekat membunuh kekasihnya Intan Mulyatin, 25 tahun warga Sabali, Kelurahan Kumbe di...