Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Kualitas Generasi Penentu Masa Depan Negeri

Oleh : Rahmania, S.Psi

ilustrasi

Daerah Bima Darurat Narkoba. Menurut laporan BNN daerah Bima data penggunaan narkoba kian tahun kian meningkat. Narkoba tentunya menjadi salah satu momok yang sangat menakutkan bagi semua orangtua. Sebab narkoba memiliki dampak kerusakan yang sangat kompleks baik dampaknya terhadap individu tersebut maupun dampaknya untuk lingkungan.

Pada diri individu dampak kerusakan karna penggunaan narkoba ada yang dinamakan dampak kerusakan jangka pendek dan dampak kerusakan jangka panjang. Baik dampak kerusakan jangka pendek maupun kerusakan jangka panjang keduanya sangatlah mengkhawatirkan dan menakutkan. Karna bagi pengguna narkoba mereka akan mengalami kerusakan pada sistem syaraf seperti gangguan pengingatan sampai pada taraf depresi akut (gila) dan juga kerusakan pada organ organ tubuh mereka,dari kerusakan ringan sampai berdampak pada kematian.

Selain kerusakan yang dialami oleh diri individu tersebut, narkoba memberi dampak pada kerusakan pada lingkungan atau masyarakat. Seperti Meningkatknya angka kejahatan. Sebab cara beredarnya narkoba adalah ilegal tentu angka penyelundupan dan suap di bidang ini kian meningkat. Kemudian marak terjadinya pembunuhan yang dilakukan oleh para pengguna dan pecandu dibawah pengaruh obat.

Meningkatnya pengguna narkoba tentu akan menjadikan mereka tidak produktif. Akibatnya mereka menganggur dan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Jika kondisi tidak produktif ini marak terjadi tentu angka kemiskinan akan semakin bertambah. Kemudian dampak berikutnya adalah meningkatnya  dana bagi penegak hukum. Karna narkoba berdampak pada terjadinya kejahatan. Tentu dalam penanganannya membutuhkan biaya dari negara. Baik bagi penegak hukum dalam pelaksanaan program maupun biaya pengobatan untuk pecandu. Bisa jadi dananya pun bersumber dari pajak yang diambil dari rakyat. Kemudian yang terakhir adalah rusaknya lingkungan. Baik lingkungan secara fisik maupun rusaknya generasi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Peredaran Narkoba adalah sebuah aktivitas bisnis. Tentu sebagai sebuah bisnis ada jaringannya yang kuat, luas dan menggurita. Ini terbukti pada sulitnya memberantas kasus narkotika. Kemudian karena narkoba adalah sebuah bisnis maka pasti target utamanya adalah pencapaian keuntungan secara materi dengan mengabaikan siapa saja sasaran pasarnya. Bisa saja sasarannya adalah anak usia pelajar, ibu rumah tangga, tukang ojek, supir bus, bahkan dari kalangan intelektual lainnya seperti dosen, mahasiswa, ASN, wakil rakyat, guru atau pihak berwajib sendiri. Asal mereka mampu untuk membeli. Itulah pasar bagi para pengedar narkoba.

Sebagai sebuah bisnis,mereka pun pasti memiliki cara atau strategi dalam memasarkan produknya. Semisal awalnya diberikan gratis terlebih dahulu dengan harapan lama kelamaan akan menjadi candu. Dan setelahnya akan menjadi seorang pengkonsumsi aktif narkoba. Cara ini telah umum terjadi,bahkan tidak menutup kemungkinan banyak strategi lain yang mereka lakukan. Dari total penyalahgunaan narkoba Provinsi NTB sebesar 24 persen dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Sedangkan pekerja mencapai 56 persen, sisanya kalangan masyarakat umum. Melihat data tersebut menunjukkan bahwa pengguna narkoba dari kalangan pelajar cukuplah tinggi. Ini terjadi pada setiap daerah di NTB tak terkecuali Pada daerah Bima sendiri.

Pada daerah Bima telah banyak para pengguna narkoba dari kalangan usia produktif sampai pada pelajar yaitu SD, SMP, maupun SMA. Tentu kondisi ini sangatlah mengkhawatirkan. Jika kondisi ini terus dibiarkan berlanjut tanpa ada pencegahan serius tentu ini sangat mengancam pada kondisi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa generasi muda sebagai agen perubahan. Dalam proses pencegahan agar penggunaan narkoba dapat dihentikan. Pemerintah telah melakukan berbagai macam cara. Mulai dari sosialisasi dampak penggunaan narkoba melalui kegiatan seminar, workshop. Pemasangan spanduk ditiap-tiap titik seperti di sekolah, persimpangan jalan, di kantor/instansi guna menyampaikan himbauan akan bahaya narkoba dengan harapan agar masyarakat, pelajar dan semua kalangan tidak menggunakan narkoba.

Kemudian di daerah Bima wacana terbaru untuk pencegahan dan penanganan pengguna narkoba adalah adanya test urine pada pelajar SMP SMA mulai penerimaan siswa baru (PSB) nanti. Program serupa telah lebih dulu dilakukan oleh daerah di kota-kota besar di Indonesia sejak tahun 2009 silam hingga saat ini. Tujuannya adalah untuk mendeteksi pelajar yang menggunakan narkoba agar dapat diberikan penanganan langsung. Agar mencegah sejak dini penggunaan narkoba pada pelajar. Dan sebagai screening (seleksi) agar tidak ada siswa pengguna narkoba yang diterima. Screening ini akan menjadi tujuan yang lemah. Sebab akan menuai protes dari para wali murid. Jika semua sekolah menolak siswa pengguna narkoba,sehingga dampaknya tidak ada sekolah yang akan menerima siswa tersebut. Dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah anak putus sekolah.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Tentu dapat di simpulkan bahwa wacana kegiatan test urine ini tidak memberikan dampak pada pengurangan penggunaan narkoba. Sebab kegiatan ini merupakan tindakan kuratif. Yang mana Dari kegiatan tersebut yaitu hasil test urine siswa hanya akan memberikan data jumlah penyalahgunaan narkoba di tingkat pelajar. Tidak untuk tindakan pencegahan. Masalah penyalahgunaan narkoba adalah masalah yang cukup rumit dan kompleks. Dalam penanganan dan pemberantasannya membutuhkan peran dan sinergi dari semua pihak.

Pada sistem sekarang ini menemukan solusi untuk pemberantasan narkoba amat sangat sulit. Sebab system sekulerisme liberalisme menjadi asas bagi kehidupan masyarakat. Akibatnya banyak yang lalai akan tujuan hidup, tumbuh suburnya pandangan yg menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup (hedonisme), masyarakat yang permisif. Kehidupan yang individualistis menjadi pemandangan dan kondisi yang sangat dominan nampak ditengah masyarakat saat ini. Sebagai khoiru Ummah yang harusnya berkewajiban untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.

Dan yang lebih penting adalah edukasi kepada masyarakat itu. Sebab membangun sebuah kemajuan peradaban harus disertai dengan membangun cara berfikir manusia. karena unsur yang bisa membangun peradaban adalah manusia yang baik dan memilki kemajuan dari segi agama dan pengetahuan. Mengajarkan aqidah yang benar, karena dengan ini bisa memberikan alasan yang tepat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau untuk meninggalkan sesuatu. Ketika alasannya ‘aqidah maka tidak akan tergoyahkan oleh kemanfa’atan ataupun kemudhorotan yang sifatnya materi semata.

Ini semua tak luput dari perhatian semua komponen masyarakat. Karena kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada kualitas generasi dimasa sekarang. mereka dibina dan di didik dirumah, sekolah dan lingkungan yang baik agar gurita narkoba tidak meruntuhkan potensi generasi muda. (*)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

*Penulis adalah Psikolog dan Co Komunitas Ibu Hebat Reg. Bima

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima,Bimakini.- Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, jangan sampai hanya mampu menghabiskan anggaran setiap tahunnya. Tetapi tidak meningkatkan kualitas pendidikan di...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bima Periode 2017-2020  berlangsung  Rabu (19/07) di aula Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Waka Polres Bima Kabupaten, Kompol  A Muhfid, membenarkan satu   anak buahnya terkena panah. Dia belum bisa memastikan anak panah tersebut milik siapa....

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.-Sekitar pukul 09.30 WITA, warga Kelurahan Dodu Kota Bima dihebohkan dengan kegaduhan yang berasal dari rumah di RT13 RW 05. Kegaduhan itu...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Tiga anak melaporkan Ibu kandungnya berinisial  IP, ke Polres Bima Kota, Rabu (16/10). Mereka ditemani sang Ayah dalam kasus dugaan  penganiayaan.