Bima, Bimakini.- Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, dr Ganis mengaku, ada lima anjing rabies di Kabupaten Bima dimusnahkan oleh warga. Beruntung belum ad ayang digigit anjing gila tersebut.
“Ada 5 ekor anjing terdeteksi rabies di Kabupaten Bima, tapi sudah dibunuh masyarakat, kita bersyukur belum ada yang digiggit,” ujarnya di Woha, Sabtu (23/2).
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan memerhatikan cirri-ciri anjing rabies. Seperti, anjing yang dipelihara, terinfeksi rabies, ketika tidak lagi mengenal tuan dan menyerang. Begitupun anjing liar, memiliki ciri air liur yang terus menetes.
“Jika menemukan ciri-ciri itu agar dimusnahkan saja, karena mengancam jiwa manusia,” ujarnya.
Jika ada yang digigit, diminta untuk segara datang ke Puskesmas, agar diberi vaksin. “Bila ada yang digigit, segera laporkan ke PKM atau Dinas Kesehatan,” ingatnya.
Sementara itu, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE, mengatakan, dengan banyaknya informasi anjing terjangkit wabah rabies, dinas terkait, harus lebih intens menyosialisasikan bahayanya kepada masyarakat.
“Sehingga masyarakat akan dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari wabah ini,” kata dia.
Dinda, sapaannya, meminta kepada masyarakat yang memelihara hewan, agar dapat melakukan pemeriksanaan di dokter hewan. Salah satunya vaksinasi, sehingga tidak akan timbul wabah rabies.
“Bila perlu hewan yang membawa penyakit wabah rabies ini harus dimusnakahkan, sehingga dapat terhindar dari penyakit yang ditimbulkanya,” ujarnya.
Dia meminta Dinas Kesehatan untuk memastikan UPT mendapat vaksin rabies. “Penyakit ini lebih sulit untuk mengobatinya, jadi harus ditangani serius,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, NTB sudah masuk kategori KLB untuk wabah rabies. Apalagi Kabupaten Bima berdekatan dengan Dompu yang sudah banyak terjangkit dan korban mencapai ratusan orang.
Bahkan, ada yang meninggal dunia, sehingga perlu terius diwaspadai. Dikes NTB sendiri sudah menyebarkan vaksin ke seluruh Kabupaten/Kota, mengantisipasi adanya korban. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.