Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Minta Korban Bersabar, Bupati Bima Teteskan Air Mata

Ibu-ibu korban kebakaran yang menangis saat kunjungan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, Rabu.

Bima, Bimakini.- Puing sisa kebakaran di Desa Renda, Kecamatan Belo, masih terhampar. Raut sedih masih tergurat jelas diwajah korban. Kesedihan warga tersebut ikut dirasakan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE, saat menyerahkan bantuan, Rabu (20/2).

Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, tidak mampu berkata saat berhadapan dengan ibu-ibu yang menangis akibat kehilangan harta bendanya. Mereka duduk di rumah tetangga dan kerabatnya serta menatap polos diantara puing rumah, tanpa sisa.

Mereka terlihat senang melihat kehadiran Bupati Bima di tengah mereka. “Terima kasih Umi Dinda sudah hadir melihat kondisi kami, mohon kami dibantu, kami sudah tidak punya apa-apa, hanya pakean dibadan yang bisa kami selamatkan,” ujar Salamah sembari bersalaman.

Langkah kaki bupati kembali menyusuri jalan menuju lokasi kebakaran. Kondisi yang sempit, sehingga hanya bisa berjalan beriringan. “Santane ta Umi Dinda ta tio pu sisa ngga’a kai uma ndai doho ku re. Loa si dibantu ba Bupati re, kabune-bune kombi cara na usaha pu,” harap H Abbas sambil menunjuk sisa rumahnya yang terbakar.

Suasana di lingkungan RT 13, masih ada suara tangisan, teriakan dan linang air mata. Sebab selain pakean di badan, harta benda mereka tidak ada yang bisa terselamatkan.

“Terima kasih atas bantuan Bupati Bima, mohon kami dibantu, sebab kami sudah tidak miliki apa-apa, kami tidur di rumah keluarga dan tetangga,” kata H Abbas.

Sebanyak 36 KK diberikan bantuan oleh Bupati Bima, saat proses penyerahan bantuan, masih terdengar tangisan para ibu-ibu yang mengungsi di tenda Tagana Dinas Sosial Kabupaten Bima. Suasana pun semakin haru dan membuat bupati menitikkan air mata.

“Tidak boleh menangis seperti ini ibu-ibu, sama halnya kita tidak mensyukuri, karena masih diselamatkan dari musibah kebakaran ini, tidak bisa kita tangisi apa yang sudah terjadi dan apa yang tiada,” ujarnya mencoba menghibur dan menenangkan mereka.
Suara tangispun malah semakin pecah, karena ibu-ibu korban kebakaran lainnya ikut menangis. Diantara mereka ada yang sambil menggendong anak.
“Perempuan itu harus kuat ibu-ibu, kasihan anak-anak, kalau kita tidak kuat, maka tidak bisa mensuport lelaki bekerja untuk keluarganya, jangan menunjukan kita lemah,” ujar bupati dengan mata berkaca-kaca.

“Insya Allah dibalik musibah ini, tentu akan ada balasan dan rencana tuhan yang lain untuk kita, asalkan kita mau berusaha dan bersabar,”  ujarnya. (MAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri NTB, Arif, SH, MH bersama Ikatan Adyaksa Dharma karini Daerah Bima, kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Bima, tepatnya...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Para Bikers Sosial Bima menunjukkan solidaritasnya bagi korban kebakaran di Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima. Mereka tergabung dalam Keluarga Besar Lapundi,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Camat Bolo, Mardianah, SH, mengimbau warga untuk memperhatikan penggunaan gas  elpiji. Pasalnya, munculnya kebakaran akhir-akhir  ini karena meledaknya gas elpiji, seperti di...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Memenuhi janji kemanusiaannya, Sekertaris umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Bima, H Abdurrahman, SSos, memberikan bantuan berupa...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kebakaran yang menimpan puluhan rumah di Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima diduga akibat ledakan tabung gas Elpiji 3 kg bantuan pemerintah....