Bima, Bimakini.- Kebakaran yang menimpan puluhan rumah di Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima diduga akibat ledakan tabung gas Elpiji 3 kg bantuan pemerintah. Akibatnya, warga trauma untuk menggunakannya, sehingga kini ditiadakan di Renda dan Ngali.
“Kebakaran ini akibat ledakan tabung Gas Elpiji bantuan Pemerintah, kami trauma dan menolak bantuan berikutnya,” jelas Ramli salah satu warga Desa Renda Rabu (20/2).
Dia mengaku, menjadi saksi mata saat kebakaran berlangsung. Saat itu terdengar suara ledakan, sehingga menyebabkan kebakaran hebat.
“Saat kami memadamkan api di satu rumah, rumah lainnya langsung terbakar setelah ada ledakan diduga dari tabung gas Elpiji,” katanya.
Karena menyaksikan sendiri peristiwa kebakaran, sehingga mengakibatkan trauma penggunaan gas bantuan pemerintah itu. “Masyarakat yang mendapatkan bantuan gas Elpiji gratis dari pemerintah sudah mengguburnya di sawah, bahkan kemarin saja sudah ada ratusan yang dihilangkan dari rumah penerima bantuan,” bebernya.
Kata dia, masyarakat sudah melapor ke Kepala Desa dan Camat, supaya menolak bantuan gas Elpiji di Desa Renda dan Ngali. Sebab bila terjadi kebakaran seperti ini akan menjalar cepat ke rumah warga lainnya.
“Kebakaran sebelumnya hanya satu dua rumah karena menggunakan minya tanah, tapi kali ini kami tidak bisa padamkan api, padamkan satu muncul yang satu,” ujarnya.
Sementara Camat Belo, Bambang Setiawan, SSos, mengaku telah menerima penolakan bantuan tabung gas dari masyarakat Desa Renda. Hal ini perlu dirapatkan bersama dengan masyarakat dan Kepala Desa.
“Iya mereka banyak mengubur di sawah, tapi sebaiknya kumpulkan dan kembalikan ke pemerintah bila tidak ingin digunakan,” ujarnya.
Dia mengaku, bila tidak ada sosialisasi penggunaan dapat membahayan bagi pengguna. “Jadi perlu ada pembinaan lanjutan supaya dapat diketahui asas manfaatnya,” ujarnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.