Bima, Bimakini.- Jumat (8/11) siang, sejumlah pemuda Desa Cenggu menanam pohon pisang di Lapangan. Itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Kecamatan Belo.
Mereka menilai Pemkab Bima kurang peduli terhadap kondisi Lapangan Desa Cenggu. Mereka mendesak agar Camat Belo segera merealisasikan janjinya untuk menimbun dan membuatkan drainase di sekitar lapangan, sehingga tidak tergenang saat hujan.
Menurut Muhammad Ahyar, Pembina Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa Cenggu (PPMC) yang mempelopori aksi protes ini, ketika musim hujan, kondisi lapangan cukup memerihatinkan. Hampir setengah lapangan tergenang banjir, terutama di bagian barat lapangan. Buruknya kondisi drainase menyebabkan air hujan dari pemukiman warga menumpuk di dalam lapangan.
Masyarakat di sekitar lokasi juga merasa resah karena genangan air tersebut kemudian menjadi sarang nyamuk dan penyakit.
“Adanya aksi ini akibat dari ketidakjelasan dari anggaran untuk penimbunan lapangan yang sudah dinyatakan oleh Camat Belo beberapa waktu yang lalu,” ungkapnya.
Ahyar menjelaskan, aksi penanaman pohon pisang ini juga merupakan bentuk kekecewaan akibat tidak adanya keterlibatan dan kepedulian dari pemerintah Desa Cenggu. Padahal pemuda dan mahasiswa paginya gotongroyong. (YUM)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.