Kota Bima, Bimakini.- Progres program rehabilitasi dan rekonstruksi (rehabrekon) pascabanjir bandang di Kota Bima masih mencapai belasan persen. Sementara sudah memasuki tahun ketiga, terhitung 2017.
Saat ini yang baru terlaksana adalah pembangunan rumah warga korban banjir di luar bantaran sungai atau NSITU. Sementara untuk relokasi masih terbengkelai. Padahal pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran Rp 166 miliar sejak dua tahun.
Informasi yang dihimpun BimaEkspres, relokasi hingga kini pun masih banyak masalah. Mulai dari ketersediaan lahan, hingga berimbas pada rencana pembangunan rumah relokasi. Dari rencana 1.025 rumah, baru 35 unit sedang dibangun, sementara waktu diberikan April 2019.
Melihat progres tersebut, Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE terpaksa turun langsung menemui warga. Termasuk mengajak warga di bantaran sungai mau direlokasi.
Ajakan itu disampaikan saat sosialisasi di aula SMKN 1 Kota Bima. Hadir warga yang tinggal di bantaran sungai.
Selain Wali Kota, hadir Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, SH.
Kepala BPBD Kota Bima, Ir H Syarafuddin, MM, menyampaikan, sampai saat ini masih ada 586 kepala Keluarga yang bermukim di bantaran sungai yang tersebar di 5 Kecamatan dan 26 Kelurahan, yang masih enggan untuk direlokasi.
Diharapkannya, dengan adanya sosialisasi, warga memberikan pernyataan kesediaan untuk direlokasi. “Kita harap setelah adanya penjelasan terkait bantuan pembangunan rumah, warga memberikan kepastian mau direlokasi,” ujarnya. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.