Bima, Bimakini.- Kepala Perintahan Kecamatan Belo, Bambang Kurniawan, SSos, mengharapkan sejarah buruk perang Renda-Ngali tidak terulang kembali. Berbagai upaya pencegahan akan dilakukan demi keamanan dan ketertiban wilayah yang dipimpinnya.
“Dengan adanya kasus penganiayaan melibatkan warga Desa Ngali dan Renda ini, saya tidak ingin sejarah terburuk kedua Desa puluhan tahun silam terulang kembali karena hal sepele,” ujarnya, Rabu (30/1).
Dia menyesalkan adanya kasus penganiayaan melibatkan warga dua desa hingga warga lain nyaris ikut terprovokasi. Sebab, warga kedua masih satu rumpun.
“Apapun saya lakukan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya bentrok kedua desa, bersama anggota Polres Bima sudah melakukan upaya pendekatan dan imbauan kepada warga kedua desa,” kata dia.
Bambang menghimbau kepada masyarakat dua desa, untuk tetap menjaga situasi kamtibmas. Tidak mudah teprovokasi dengan isu yang sengaja di lempar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Apalagi sengaja menciptakan situasi kamtibmas di dua Desa tidak kondusif.
“Saya minta warga dua Desa harus bisa menahan diri, tidak mudah terprovokasi untuk menciptakan kondisi instabilitas,” imuhnya.
Bambang mengajak tokoh di dua desa untuk dapat berperan aktif di tengah-tengah masyarakat. Jangan biarkan peluang untuk terjadi bentrok antarsesama.
“Kita harus berperan aktif, jangan biarkan sejarah buruk beberapa tahun silam teruoang kembali,” harapnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
