Bima, Bimakini.- Baru belajar pegang setir mobil, warga Desa Maria Kecamatan Wawo, Fiki (20 Tahun), nekat mencoba melarikan mobil Rush dengan Nomor Polisi B 2605 SKJ. Namun, naas dialami Fiki baru saja mobil dihidupkan langsung tancap gas hingga terjun bebas di sekitar Lingkungan Bonto Kelurahan Kolo, Kecamatan Asakota, Selasa (12/3) sekitar pukul 01.00 Wita.
Untung saja ada pohon yang menahan laju mobil, sehingga tidak sampai terjun ke laut. Mobil Rush milik Saiful ini dibawa oleh Ikhsan anaknya yang biasa mancing ikan di laut di sekitar perairan di Lingkungan Bonto sejak Senin Malam.
Ikhsan mengaku, baru saja usai membakar ikan dan makan bersama hasil pancingan di pinggir jalan. Fikir buru-buru mengambil kunci mobil ingin membelokan posisi mobil sebelum pulang ke rumah. Dirinya berusaha menghalanginya agar tidak melakukan itu, karena Fiki belum bisa membawa mobil. Tetapi saat itu semua pintu mobil sudah tertutup. Puluhan kali menggedor pintu mobil, tetapi tidak dihiraukan.
Dua teman lainnya, Amir dan Satria juga berteriak mencegahnya, tetapi Fiki tak menghiraukannya justru menancap gas mobil. “Saya menarik ban cadangan mobil, tetapi tak mampu menghentikan kendaraan hingga terjun bebas di jurang. Saya hanya berdoa dalam hati semoga mobil dan teman saya Fiki selamat,” ujarnya di Desa Maria, Selasa Sore.
Untung saja, katanya, yang bersangkutan selamat, sedangkan kendaraan juga selamat meski bemper bagian depan dan belakang rusak. Malam itu beberapa perahu mendekati lokasi dan merekalah yang membantu membuatkan jalan menuju lokasi kendaraan yang jatuh.
Bahkan, merekalah begadang di lokasi. Sekitar pukul 04.00 Wita baru mengabari keluarga di Desa Maria. Karena takut dimarahi orang tua mereka berdua meninggalkan kendaraan dan menyuruh dua temannya untuk menjaga mobil itu.
Mobil yang baru dua tahun dibeli dari Jakarta itu baru bisa dievakuasi sekitar pukul 12.00 Wita, setelah dibantu oleh mobil dari Wawo, sedangkan mobil Rush disetir oleh Sunan dan membuat jalan sementara.
Evakuasi itu beberapa kali terkendala, tetapi akhirnya dapat dievakuasi hingga jalan raya. Kini kendaraan akan diantar langsung ke wengkel mobil di Mataram untuk perbaikan. Daga orang tua Fiki mengaku bertanggungjawab untuk memerbaiki mobil itu dan siap menanggung beban biaya meski harus dengan utang.
Daga akan berusaha menyiapkan anggaran untuk memerbaiki beberapa bagian yang rusak dan lainnya. “Yang sudah terjadi biarlah terjadi dan itulah takdir. Hal yang terpenting nyawa anak saya selamat. Saya siap menanggung biaya perbaikan, meski harus berutang sekalipun,” katanya di TKP, Selasa pagi.
Pemilik kendaraan, Saiful mengaku, istrinya sudah melarang anaknya membawa mobil karena saat itu sedang memerbaiki rumah, tetapi ternyata kunci yang disimpan bisa diambil. Kaget menjelang Subuh ada yang telpon, ternyata anaknya yang memberitahukan mobil sudah jatuh ke jurang.
Jelas dirinya kalut dan menyuruh keluarganya untuk melihat kondisi anaknya di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Alhamdulillah mereka selamat dan dirinya kuatir ada korban karena mereka yang dibawah adalah anak-anak.
“Bagi saya yang penting nyawa mereka selamat, soal perbaikan dibicarakan kemudian dan Alhamdulillah orang tua Fiki siap menanggung biaya perbaikan,” katanya. (NAS)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.