Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Duh, Ternyata RSUD Kota Bima Minim Alkes

Komisi I DPRD Kota Bima saat meninjau RSUD Kota Bima.

Kota Bima, Bimakini.- Pascaaksi mogok petugas kesehatan RSUD KOta Bima, Rombongan Anggota Komisi I DPRD Kota Bima meninjau langsung pelayanan di rumah sakit setempat. Dewan menemukan masih banyak kekurangan alat kesehatan (Alkes), padahal itu menunjang pelayanan rumah sakit.

Tidak hanya Alkes yang kurang, namun dewan menemukan atas kebocoran. Hasir dalam peninjauan tersebut Ketua Komisi I, Taufik HA Karim dan anggota, Hj Rini Anggriani, Anwar Arman, dan M Irfan.

Pantauan BimaEkspres, Komisi I mulai   meninjau pelayanan pertama di loket, kemudian IGD, Poli Anak, ruang rawat inap, hingga pemeriksaan pasien. Semua pelayanan kembali berjalan normal, setelah aksi mogok, Senin (11/3).

Ketua komisi I, Taufik A Karim mengatakan, dari hasil pantauan pihaknya semua pelayanan berjalan normal. Pasien sudah mendapatkan penanganan medis.

Saat peninjauan, pihaknya juga berdiskusi dengan dokter, perawat hingga pegawai administrasi. Untuk mengetahui akar permasalahan, mengapa aksi mogok kerja dilakukan. “Dokter dan perawat boleh saja mempertanyakan akan haknya, dalam memperoleh dana Jaspel. Tapi disisi lain para petugas medis tersebut tidak boleh melupakan tugas, sumpah dan tanggung jawab untuk menolong nyawa manusia,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Duta PPP itu menjelaskan, selain persoalan Jaspel pihaknya menemukan sejumlah fakta. Diantaranya pengadaan Alkes masih kurang, atap bocor, jumlah pegawai yang menumpuk hingga permintaan perluasan wilayah rumah sakit.

“Kami selaku Komisi I akan berupaya berkomunikasi dengan pemerintah Kota Bima, ” terang Taufik.  Lanjutnya,  ini untuk membantu segala macam kebutuhan sarana dan prasarana pembangunan RSUD Kota Bima. Berdasarkan fakta di lapangan, kekurangan bisa dipenuhi demi kemaslahatan masyarakat.

“Rumah sakit merupakan salah satu sentra yang paling penting selain pendidikan, dimana mutunya harus terus ditingkatkan guna kemajuan sebuah daerah,” ujarnya.

Sementara itu M Irfan menambahkan, bahwa dengan adanya kondisi seperti itu. Komisi I sepakat untuk memberikan masukan kepada Wali  Kota Bima, untuk menempatkan pejabat sesuai dengan keilmuan. Apalagi kendala yang ditemui, adalah jabatan kepala RSUD Kota Bima masih di isi Pelaksana Tugas (Plt).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Bila penempatan sesuai keilmuan, maka akan paham dalam bekerja. Tapi khusus Dinas Kesehatan, Dinas Dikbud apalagi Dinas PU dan PR, diupayakan harus pejabat yang ahli di bidangnya,” bebernya.

Selain itu, guna mengetahui tentang Jaspel maka dalam waktu dekat akan mengundang pihak BPJS untuk melakukan klarifikasi, dan mencari tahu akar permasalahannya. (DED)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- RSUD Kota Bima merayakan pencapaian akreditasi Paripurna dan memperingati Hari Ulang Tahun ke-6 mengusung semangat baru dengan motto “Melayani dengan Hati”,...

CATATAN KHAS KMA

  SAYA sungguh, bisa merasakan ini: Bahagia. Tentu, lega sekaligus. Bahagia itu, setelah membaca postingan Direktur RSUD Kota Bima, dr Agus Dwi Pitono di...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Di bangun tiga tahun lalu, sejumlah ruangan pelayanan di RSUD Kota Bima alami kebocoran. bahkan kerap dikeluhkan keluarga pasien YANG sedang...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Warga Kota Bima yang terpapar virus corona terus bertambah, termasuk para Tenaga Kesehatan (Nakes). Imbasnya terhitung mulai Rabu 4 sampai 18...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pemerintah Kota (Pemkot) Bima merespon usulan anggota DPRD Kota Bima mengenai rumah sakit rujukan. Pemkot  mengajukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)...