Bima, Bimakini.- Kondisi jembatan tani di So Wadunggala watasan Desa Tambe, Kecamatan Bolo, yang putus diterjang banjir kini tambah parah. Pasalnya, pascabanjir datang beberapa hari lalu membuat jembatan yang dibangun secara swadaya oleh petani tidak bisa digunakan lagi.
“Derasnya banjir sungai Sori Lante beberapa hari lalu menerjang jembatan. Akibatnya jembatan yang sebelumnya sebagian. Kini betul betul tidak bisa berfungsi sama sekali,” ujar warga Tambe, Asikin, Kamis (28/2).
Kata Asikin, sebelumnya jembatan tersebut dibangun dengan anggaran Rp 5 juta. Bersumber dari patungan petani setempat. Pembangunan jembatan ini dengan harapan agar di musim panen bisa memudahkan proses angkut hasil pertanian jagung dan lainnya.
“Untuk mengangkut hasil pertanian tahun ini. Petani harus kesulitan karena jembatan penghubung jalan tani tersebut tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat bahkan pejalan kaki pun harus turun ke sungai tuk melewatinya,” ujarnya.
Menyusul hal itu, petani mendatangi Pemdes untuk meminta alokasi anggaran perbaikan. “Dana perbaikan jembatan sudah diusulkan. Yakni melalui RKPDes Tahun 2019,” ungkapnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Tambe, Hairul Fitriadin membenarkan, bahwa dana perbaikan jembatan sudah dialokasikan melalui RKPDes Tahun 2019. Yakni sebesar Rp 5 juta. “Dana perbaikan jembatan sudah dituangkan lewat Dana Desa Tahun 2019,” ucapnya.
Karena pencairan anggaran masih lama. Mmeinta petani menyiasati dengan menggunakan dana talangan. “Silahkan cari dana talangan. Nanti setelah anggaran cair akan diganti,” pungkasnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.