Bima, Bimakini.- Pemerintah Desa (Pemdes) Darussalam meminta nasib petani garam diselamatkan. Terutama sekali peran Perusahaan Daerah (PD) Wawo dalam memastikan harga garam ditingkat petani.
“Kami minta harga garam distabilkan. Harga saat ini tidak bersahabat, ” ujar Kepala Desa (Kades) Darusalam, Abdurrahman, Rabu (6/3).
Kata dia, persoalan harga garam ditingkat petani saat ini masih belum stabil. Hal itu dikarenakan adanya dugaan permainan harga yang dilakukan oleh oknum tengkulak. Sehingga tidak heran banyak petani setempat masih menampung garam dipugarnya masing-masing.
“Harga garam saat ini masih bervariasi. Yakni sekitar Rp 22 ribu per karung,” ucapnya.
Pihaknya meminta agar Pemerintah melalui Perusahaan Daerah dapat memperjuang nasib petani setempat. Apalagi di desa ini sebagian besar warga berpetani garam. Yakni lahan yang digunakan warga setempat sekitar 40 hektare.
“Semoga PD Wawo bisa turun dan bersosialisasi langsung pada warga setempat. Dalam membahas kepastian harga garam tersebut,” pintanya.
Sementara itu, Direktur PD Wawo, Sudirman, SH menyampaikan akan menindaklanjuti permintaan pemerintah desa setempat. Apalagi ini menyangkut keluh kesah petani terkait dengan ketidakstabilan harga garam tersebut.
“Persoalan tersebut akan kami tindaklanjuti. Dan menyampaikannya ke Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE,” ujar pria yang disapa Tofan, kemarin.
Selain itu, pihaknya berjanji akan segera turun bertemu langsung petani garam desa setempat. Untuk mendengar langsung harapan dan keluh kesah warga petani desa setempat.
“Kita akan segera turun di desa setempat. Guna mendengar langsung harapan petani,” pungkasnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.