Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Ibu Shinta Ajak Jaga Kemajemukan Bangsa

Ibu Sinta Nuriyah Abdul Wahid

Mataram, Bimakini.- Membahas keberagaman dan kemajemukan bangsa Indonesia dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika dihadapan berbagai kalangan yang terdiri dari pejabat publik, birokrat, politisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis pemuda dan mahasiswa, wartawan, aktivis LSM, kelompok tuna netra, difabel, loper koran, masyarakat kampung, pondok pesantren dan anak-anak yatim dan terlantar, terasa penting di tengah situasi bangsa yang sedang diuji oleh pertikaian para elit politik.

Hal itu disampaikan Ibu Dra Shinta Nuriyah M.Hum, istri dari Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa dengan Gus Dur, di Ballroom, Islamic Center, Mataram, belum lama ini.

Dalam acara Buka Bersama Ibu Shinta dengan tema ““Dengan Berpuasa Kita Padamkan Kobaran Api Kebencian dan Hoaks”, acara diselenggarakan oleh Indonesia Tionghoa (INTI) NTB bekerjasama dengan INTI Pusat, dipandu langsung oleh MC Indra Bekti dan Inayah Wulandari Wahid, yang tak lain adalah putri bungsu dari Gus Dur.

Dengan gayanya yang khas Ibu Shinta langsung mengubah suasana tausyah menjadi dialog lewat tanya jawab. Bagi Ibu Shinta, yang dikenal sebagai tokoh yang selalu menggemakan pentingnya persatuan dan kesatuan serta kerukunan antar umat beragama ini, keberagaman bangsa ini merupakan keniscayaan yang membuat setiap orang memiliki hak sama dalam hidup dan kehidupannya, meskipun dalam soal keberuntungan hidup antara satu orang dengan lainnya tidak selalu sama. Artinya, ada yang hidupnya beruntung karena memiliki kelebihan harta, pangkat dan jabatan.

Sementara yang lainnya masih hidup susah dan malah termarjinalkan. Itu sebabnya Ibu Shinta lebih memilih untuk berbaur dengan kelompok yang belum beruntung. Yang menurutnya, menemani kelompok yang belum beruntung memberi satu kebahagiaan tersendiri.

Dalam dialog itu juga, selain menguraikan komitmen dirinya untuk terus mengajak setiap elemen bangsa untuk terus bersetia menjaga NKRI, Ibu Shinta juga menjelaskan kegiatan sahur keliling yang sudah lama diadakan.

“Sejak Gus Dur masih menjadi Presiden, kegiatan sahur keliling selalu saya adakan bersama masyarakat kecil, kaum yang masih belum beruntung hidupnya dan yang termarjinalkan di lokasi kehidupan mereka,” urainya.

Kegiatan sahur dan buka bersama, menurutnya, menjadi cara untuk merajut tali persaudaraan yang sejati di antara sesama anak bangsa. “Karena salah satu pelajaran yang diberikan Allah SWT pada bulan Ramadhan adalah saling tolong menolong dan saling bisa merasakan kekurangan orang lain,” imbuhnya

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr H Zulkiflimansyah merasa bersyukur dan bahagia dengan kehadiran sosok Ibu Shinta Nuriyah dengan pesannya yang tegas, apalagi di tengah banyaknya informasi yang kurang benar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ibu Shinta, puji Zul, adalah sosok yang meneduhkan, sosok yang merangkul semua pihak untuk tetap cinta dan tidak pernah lelah mencintai Indonesia. “Kita butuh sosok yang meneduhkan, bukan sebaliknya, mengobarkan api kebencian sesama anak negeri,” kata Zul.

Ia berharap kehadiran istri Presiden RI ke-4 ini bisa memberikan inspirasi kalangan muda untuk berfikir jernih, berhati besar memaknai keberagaman dan perbedaan dengan penuh cinta. “Sehingga kita semua bisa merajut kebersamaan dalam bingkai kebhinekaan di negeri Republik Indonesia yang kita cintai ini,” jelasnya. PUR

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait