Bima, Bimakini.- Menindaklanjuti sejumlah masalah muncul selama ini, organisasi gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia melalui Badan pimpinan Cabang Gapensi Kabupaten Bima, Senin (20/5) menggelar pertemuan kemitraan. Banyak hal dibahas, termasuk masih murahnya harga satuan pengadaan barang dan jasa hingga merugikan kontraktor.
Hadir dalam pertemuan kemitraan tersebut, dari unsur Kejaksaan Negeri Raba Bima, Kepolisian, Perwakilan Pemkab Bima yaitu Kabag AP dan jajaran serta pengurus dan anggota Gapensi Kabupaten Bima.
Ketua Gapensi Kabupaten Bima, Ir Rusdin H Adnan menyampaikan, rakor kemitraan ini sebagai wadah mencari solusi terbaik dari banyaknya masukan anggota. Sebagai organisasi menaungi para pengusaha konstruksi selama ini, tidak ingin masalah berlarut.
Sebelumnya berbagai persoalan telah disampaikan pada Bupati Bima. Diharapkan pembangunan di Kabupaten Bima berjalan baik dan tidak terhambat.
Beberapa catatan disampaikan diantaranya, soal peninjauan kembali harga satuan dalam pengadaan barang dan jasa. Satuan dinilai belum ada sejak beberapa tahun terakhir. Sementara harga satuan berlaku dipasaran terus merangkak naik dan ini dinilai sangat merugikan pengusaha.
Seperti standar untuk upah tukang dan buruh terus naik, dikisaran Rp 150 sampai 200 ribu per hari. Belum lagi dihitung jauh dan dekatnya pelaksanaan kegiatan. Sedangkan harga satuan ditetapkan pemerintah masih kecil.
Belum lagi harga satuan untuk material setiap hari terus merangkak naik. Untuk harga batu saja terus berubah, pun belum soal jarak lokasi tentunya berpengaruh pada harga.
Sementara Kabag AP Setda Kabupaten Bima, Suwandi, ST menjawab penyampaian keluhan itu. Diakuinya persoal itu sudah dibahas bersama, untuk itu akan dilakukan kajian ulang. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.