Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Upacara Hardiknas Diwarnai Kericuhan

Kericuhan yang mewarnai upacara Hardiknas.

Bima, Bimakini.- Momentum upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Kabupaten Bima, Kamis (2/5) diwarnai kericuhan.  Kericuhan terjadi antara guru dan anggota Sat Pol PP.

Informasi yang  diperoleh, diduga dipicu lontaran oknum anggota Sat Pol PP yang meninggung guru. Sejumlah guru tidak menerima ucapan yang dianggap menghina oleh anggota Sat Pol PP yang menjaga pintu masuk kantor.

Pantauan Bimakini.com, saat peserta upacara lainnya sedang hormat bendera, dibarisan belakang sebelah timur, puluhan guru berhamburan keluar dari barisan. Mereka terlibat saling dorong dan adu mulut dengan anggota Sat Pol PP. “Wajar kami marah, peserta upacara dari profesi guru dikataian dasar hewan oleh anggota Pol PP,” jelas salah satu guru Arifuddin.

“Yang jelas ucapanan itu sangat menghina kami yang berprofesi guru, masih banyak bahasa lain untuk menegur orang tidak seharusnya bahasa kasar seperti itu,” sesalnya.

Sementara Kasat Pol PP melalui Kepala Bidang Operasi dan Penertiban Sat Pol PP Kabupaten Bima Suhardin, SH, MH, menjelaskan, kericuhan antara peserta upacara dengan anggota, bermula dari kesalahpahaman. Saat itu ada peserta upacara dari guru terlambat hadir.

“Mereka hadir setelah upacara di mulai, peserta upacara sedang hormat bendera, mereka datang terus menerobos masuk,” katanya.

Dia mengaku, kejadian seperti ini biasa dalam menjalankan tugas, tapi tetap mengikuti protap.

“Sesuai protap tentang naskah upacara, ketika upacara sudah dimulai, peserta yang terlambat ditahan untuk tidak merapat dengan peserta lainnya, tapi mereka tidak menerima, bahkan ocehan peserta upacara itu menyentuh institusi,” kata dia.

Pihaknya paham peserta upacara punya keinginan mengikuti upacara. Namun mengapa tidak datang lebih awal, sehingga tidak terlambat.

“Kami tidak punya keinginan untuk berlawanan dengan siapapun. Ayo kita taat aturan, penegak aturan dan disiplin hatus dipahami, kalau tidak ingin diatur, tolong datang lebih awal sebelum acara dimulai,” katanya.

Ditanya apakah benar ada ucapan yang menyinggung itu?  Dia membenarkan. Sebab peserta upacara saat diatur untuk tidak masuk barisan, justru  melontarkan kata-kata yang bukan-bukan. Akibatnya, anggotanya terpancing emosi, apalagi sudah bekerja melayani dan mengatur peserta upacara. “Saya akan bertanggungjawab,” katanya.

Kejadian ini berakhir setelah beberapa guru menghadap Sekda yuang juga Plt  Kades Dikbupora. (MAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dirangkaikan dengan HUT Otonomi Daerah XXVII Tingkat kabupaten Bima yang berlangsung Selasa (2/5) di Lapangan...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Ada unik dilakukan Sekolah Dasar (SD) Negeri 59 Rasalewi Kota Bima saat menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Kasat Pol PP H. Sumarsono, MH, meminta maaf atas kesalapahaman melibatkan beberapa guru dan anggota Pol PP, saat upacara Hardiknas di halaman...

NTB

Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, melakukan dialog dengan perwakilan Ketua OSIS SMA, SMK dan SLB se NTB, usai upacara peringatan Hari Pendidikan...

NTB

Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, bersama Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady...