ilustrasi
Kota Bima, Bimakini.- Ratusan warga miskin di desa terpencil nun terisolir yakni Desa Karampi, Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima terpaksa menelan pil pahit. Bagaimana tidak, uang ratusan juta bantuan dari Program Keluarga Harapan atau PKH dibawa kabur oknum yang juga merupakan warga sekitar.
Modusnya jelas Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim Iptu Hilmi Manossoh Prayugo, pria berinisial SHD yang juga merupakan pendamping PKH tersebut, menawarkan jasa kepada warga untuk mencairkan anggaran secara bersamaan dengan menyerahkan semua ATM penerima kepada dirinya.
“Karena seperti kita ketahui lokasi desa ini jauh dari Kota dan mesin ATM, kemudian mereka sepakat mengumpulkan ATM ke satu orang ini. Dan setelah dicairkan ternyata menghilang sampai sekarang,” beber Hilmi di Mapolres, Sabtu (23/6).
Praktis warga miskin atau penerima manfaat bertanya-tanya dan mengaku kepada ketua kelompok terkait uang bantuan tersebut. Hanya saja ketua kelompok juga tidak bisa menjawab banyak, karena hanya mendapatkan penjelasan jika ATM rusak sehingga tidak bisa dilakukan pencairan.
“ATM sempat dikembalikan ke ketua panitia dan oknum ini lansung menghilang sampai sekarang. Tapi tetap kita intai dan InsyaAllah akan ada titik terang,” janji Hilmi.
Lebih jauh dijelaskan Hilmi, total uang penerima manfaat yang raib sebesar Rp 75 juta yang berasal dari ratusan rekening penerima manfaat. Dalam per bulannya, warga mendapatkan Rp 500 ribu dan yang digelapkan ini adalah jatah dalam satu bulan, tepatnya pada November 2018 silam.
Sejauh ini, polisi mengaku sudah memeriksa sedikitnya 97 orang saksi yang berasal dari menerima manfaat. Termasuk, keluarga pendamping PKH. Tim Tipikor sedang menyiapkan gelar perkara, untuk dinaikkan statusnya ke penyidikan.
Untuk mendapatkan keterangan para warga miskin ini, penyidik terpaksa turun ke desa terisolir tersebut selama beberapa hari dan mendatangi para warga miskin untuk diminta keterangannya. (IQO)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
