Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Pertemuan Paris Ditutup, Wagub NTB Ajak Kembangkan Rinjani dan Samota

Mataram, Bimakini.- Sejumlah pekerjaan besar kini menanti, setelah acara The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council, yang diselenggarakan di Paris, Perancis, resmi ditutup, Kamis (20/6/2019).

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, yang hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa penutupan pertemuan itu ditandai dengan disepakatinya dokumen-dokumen terkait kelompok kerja di Sekretariat UNESCO MAB.

Wagub menegaskan, rangkaian agenda pertemuan MAB ini menghadirkan babak baru dalam pembangunan daerah di NTB. Sebab, usai pertemuan ini, NTB kini telah resmi memiliki dua cagar biosfer, yaitu Gunung Rinjani dan kawasan Teluk Saleh – Moyo – Tambora (Samota).

Dengan diresmikannya Cagar Biosfer Samota oleh Unesco, maka Samota akan menjadi bagian dari jaringan cagar biosfer dunia. Dan diharapkan, hal ini akan mendorong pemerintah daerah untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan. Babak baru setelah peresmian ini akan diiringi sejumlah tugas besar bagi semua pihak.

“Kita memiliki tugas besar untuk menjaga, mengelola dan mengembangkan cagar biosfer ini agar predikat yang telah kita terima di pertemuan ini tidak hanya di atas kertas,” ujarnya.

Upaya pasca resminya penetapan Samota sebagai cagar biosfer ini menurut Wagub, akan membutuhkan dukungan banyak pihak. Mulai dari masyarakat di kawasan tersebut, para pengambil kebijakan, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota di NTB dan pihak-pihak terkait lainnya.

“Kita berharap semua pihak bisa mendorong agar cagar biosfer ini bisa dipertahankan fungsinya, sembari kita terus membangun dan mengembangkannya,” ujar Wagub.

Konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan, menurutnya perlu menjadi pegangan bagi semua pihak. Pembangunan yang merusak alam, pada gilirannya hanya akan melahirkan kerusakan.
Upaya untuk menjaga pembangunan tetap berada dalam koridor berwawasan lingkungan inilah yang nantinya perlu diupayakan bersama. Sebab, tanpa dukungan berbagai pihak, khususnya yang tinggal dan beraktivitas di kawasan cagar biosfer ini, pembangunan tidak akan berjalan dengan baik.

“Karena kami, selaku Pemerintah Provinsi NTB selalu berharap bahwa cagar biosfer Samota akan mendatangkan manfaat untuk konservasi sumber daya alam dan pembangunan kesejahteraan sosial dan ekonomi, dengan mengacu pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan,” pungkas Wagub. PUR

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

NTB

Mataram, Bimakini.- NTB adalah sebuah daerah dengan keindahan alam yang memukau. Sebuah tempat yang nyaris sempurna bagi mereka yang menginginkan rehat dari kesibukan sehari-hari....

NTB

  Mataram, Bimakini.- Deklarasi Samota sebagai cagar biosfer dunia sudah dilakukan di Paris, Perancis, dalam acara The 31st session of the Man and the...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Ditengah keberangkatan Bupati Bima Hj. indah Dhamayanti Putri, SE, menghadiri undangan UNESKO bermarkas di Paris Prancis, mengikuti sidang membahas SAMOTA sebagai destinasi...

NTB

Mataram, Bimakini.- Hari ketiga The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council di Perancis, Rabu (19/6/2019), mengagendakan deklarasi...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Wal Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE menghadiri Undangan Panitia Man and The Biosphere Programme – International Coordinating Council (MAB-ICC) UNESCO Sesi...