Kota Bima, Bimakini.- Wakil Wali (Wawali) Kota Bima, Feri Sofiyan, SH menghadiri peletakan batu pertama pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di lingkungan Toloweri, Kelurahan Nungga, Kamis (27/6).
Ketua BKM Mori Sama Kelurahan Nungga, Ahmad menyampaikan, tahun ini Nungga mendapatkan alokasi anggaran Kotaku sebesar Rp 2 miliar. Lebih banyak dari alokasi anggaran pada tahun sebelumnya, bahkan
lebih besar dari kelurahan lainnya.
“Kami dapat dana besar untuk infrastruktur 2 miliar, untuk itu kami ucapkan terimakasih sebesar besarnya seluruh jajaran Kotaku dan pada Pemkot Bima,” ujarnya.
Dengan anggaran besar itu, Kelurahan Nungga tahun 2019 ini banyak memiliki infrastruktur. Sekaligus mengurahi kekumuhan yang ada.
Diantaranya dialokasikan untuk drainase, jalan beton, penyediaan air bersih dan tanggul pemukiman serta penataa ruang publik termasuk jambanisasi.
Selain itu, dia juga menyampaikan harapan pada Pemkot Bima, agar dapat berkolaborasi dengan BKM Kelurahan Nungga. Terutama melanjutkan pekerjaan lainnya yang belum dapat dituntaskan melalui Program Kotaku.
“Nungga yang dapat lebih banyak dari kelurahan lain. Untuk itu, kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepada Pemkot Bima, seluruh jajaran program Kotaku setiap saat mendampingi kami siang malam. Sehingga alokasi untuk Nungga tahun ini paling banyak,” ucapnya.
Sementara Wawali, Feri Sofiyan, SH menyampaikan ucapan rasa syukur karena Kota Bima terus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, salah satunya dari Program Kotaku. “Ini merupakan bantuan, jadi kita penerima manfaat juga harus menjaga kepercayaan ini dengan menjawabnya menjalankan program ini dengan baik dan transparan. Jangan sampai menjadi masalah di tingkat masyarakat,” pesannya.
Sebab, dirinya sering mendengar adanya selisih pendapat terkait pelaksanaan program dimaksud, sehingga berdampak pada kegiatan yang tidak berjalan dengan baik dan maksimal. “Untuk itu saya titip harapan, kita sama – sama menjaga kepercayaan ini. manfaatkan bantuan ini dengan fokus mengentaskan kekumuhan yang ada,” saran Feri.
Dia sadari, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk Kota Bima. Namun untuk mewujudkannya, perlu ada kebersamaan dan tekad yang kuat. Sehingga sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil, bisa diselesaikan dengan baik.
Feri juga berpesan, agar program ini melibatkan masyaraka. Jangan sampai masyarakat jadi penonton. Sebab, pelaksanaan Kotaku tujuannya juga pemberdayaan “Masyarakat harus merasakan dampak program ini. Saya merasa yakin, dari ratusan hektar wilayah kumuh yang tersisa, mampu dituntaskan,”tegasnya. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.