Bima, Bimakini.- Harga bawang merah saat ini semakin anjlok. Bahkan dalam hitungan ja,m, harganya semakin merosot.
Di Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima, bawang merah jenis super banja dinilai kisaran Rp1,1 juta hingga 1,3 juta per satu perkuintal. “Saya kemarin jual bawang merah baru produksi super banja seharga 1,1 juta per 100 kg, padahal kemarin masih 1,5 juta untuk kualitas sedang,” kata Syahbuddin petani bawang merah di Donggobolo, Senin (1/7).
Dikatakannya, apa hendak dikata, jika masing-masing tengkulak sudah menentukan harga bawang merah kualitas super banja di bawah harga RP1,5 juta. Disatu sisi petani membutuhkan uang untuk kebutuhan pertanian dan kebutuhan hidup sehari-hari.
“Turunnya harga bawang tingkat petani bisa dikatakan hitungan jam, bukan hitungan hari atau minggu lagi, saya terpaksa menjual dengan harga segitu karena saya butuh uang untuk biaya tanaman bawang dan biaya hidup keluarga,” ungkapnya.
Hal yang sama di sampaikan Haris petani bawang merah setempat. Pekan halu hanya satu petani yang dapat menjual bawang yang baru di produksi dengan harga Rp2,5 juta, namun tidak lama itu turun drastis,
“Hari ini bawang merah super banja diharga 1,1 juta hingga 1,3 juta, besok pasti turun lagi harganya, karena persediaan bawang semakin banyak di masing-masing kecamatan,” kata dia.
Nurmala juga mengatakan hal serupa. Sebagai petani tidak bisa berbuat banyak, harga bawang merah yang menurun drastis ini seharusnya ada keterlibatan pemerintah mematok standar harga.
“Kami inginkan pemerintah mematok harga bawang merah supaya tidak seenaknya pedagang menurunkan harga di tingkat petani,” harapnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.