Bima, Bimakini.- Otak anjing yang gigit warga Desa Darusalam pada Sabtu (27/7) sekitar 12.20 Wita dan dua warga Desa Timu yakni Edi Haryanto warga RT.13 RW.05 dan Abdul Hamid, warga RT.10 RW.04 sekitar pukul 09.00 Wita, Ahad (28/7) sudah diambil untuk keperluan uji laboratorium.
Hal itu dilakukan supaya diketahui apakah anjing tersebut terjangkit rabies atau tidak. “Kita sudah ambil otak anjing tersebut. Selanjutnya akan dibawa ke Dinas Peternakan Kabupaten Bima sekaligus dikirim ke Surabaya,” ujar Kepala Peternakan Bolo, Amran, SPt, Ahad (28/7).
Kata dia, anjing tersebut sebelumnya menyerang warga Darusalam dan keesokan hari kembali serang dua warga Timu. Hal itu jelasnya, ada keluarga korban yang digigit anjing di Darusalam mengaku mengenal ciri ciri anjing tersebut. “Anjing yang gigit tiga warga itu anjing yang sama. Yakni sesuai keterangan keluarga korban,” urainya.
Selain membawa otak anjing tersebut, kita secepatnya akan ke dinas dulu yakni sekaligus koordinasi apakah racun yang dipesan oleh dinas sidab ada atau tidak, sehingga bisa eliminasi lagi. Diakui dia, pihaknya menunda eliminasi anjing liar di Desa Timu dan Darusalam karena stok racun habis. “Karena stok racun habis. Lima desa yang ada di Kecamatan Bolo belum dilakukan eliminasi yakni di Desa Timu, Bontokape, Darusalam, Sondosia dan Sanolo,” jelasnya.
Dirinya berharap, penyediaan racun di Dinas Peternakan Kabupaten Bima secepatnya ada sehingga eliminasi kembali dilakukan. “Tergantung ketersediaan racun saja. Kalau racun ada, ya kita tetap eliminasi,” bebernya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.