Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

BMKG Ingatkan Warga Waspadai Kekeringan dan Potensi Kebakaran Lahan

Topan Primadi

Bima, Bimakini.- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bima Topan Primady, mengimbau masyarakat Bima dan Dompu agar selalu waspada selama musim kemarau. Kekeringan dan potensi kebakaran hutan terus mengancam.

“Saat ini masih tegolong musim kemarau, ancaman kekeringan terus melanda beberapa wilayah termasuk mufah sekali terbakarnya hutan akibat ulah manusia maupun faktor alam,” jelasnya, Jumat (23/8).

Kata dia,  dengan kondisi musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu, Topan terus memberikan imbauan kepada masyarakat supaya selalu waspadai kekeringan dan potensi kebakaran lahan. “Kondisi ini sering terjadi di wilayah Sanggar, Wera, Tambora, Pekat, dan Parado,” jelasnya.

Lanjut dia, wilayah dengan tingkat ketersediaan air tanah yang kurang di wilayah Bima  dan Dompu berada di Kecamatan Manggalewa, Hu’u, Kempo, Dompu, Kilo, Woja, Pekat, Pajo, Raba, Rasanae Barat, Rasanae Timur, Asakota, Mpunda, Sanggar, Monta, Belo, Palibelo, Bolo, Sape, Woha, Wawo, Wera, Donggo, Ambalawi, Langgudu, Lambu dan Madapangga.

“Analisis kekeringan dan kebasahan bulan Mei-Juli 2019, Analisis tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi curah hujan tiga bulanan Mei-Juli 2019 di wilayah Bima dan Dompu pada umumnya berada pada kondisi normal dan kering,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sementara prakiraan kekeringan dan kebasahan Bulan Agustus hingga Oktober 2019, Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk bulan Agustus hingga Oktober 2019 di wilayah Bima dan Dompu pada umumnya normal.

Tingkat ketersediaan air tanah ketersediaan air tanah (KAT) bulan Juli 2019 di Provinsi Nusa Tenggara Barat berada dalam kondisi sedang hingga kurang. KAT dalam kondisi kurang terjadi di keseluruhan wilayah Pulau Sumbawa.

“Untuk wilayah Bima dan Dompu wilayah dengan ketersediaan air tanah yang kurang berada di Manggalewa, Huu, Kempo, Dompu, Kilo, Woja, Pekat, Pajo, Raba, Rasanae Barat, Rasanae Timur, Asakota, Mpunda, Sanggar, Monta, Belo, Bolo, Sape, Woha, Wawo, Wera, Donggo, Ambalawi, Langgudu, Lambu, Madapangga,” sebutnya. (MAN)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST ( Forecaster and Observer Iklim BMKG NTB) Wilayah Bima merupakan wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di ujung...

Opini

Oleh :  Anas Baihaqi, S.P. Sebagaimana dimaklumi bahwa Indonesia adalah negara yang terletak di kawasan garis lintang 0o atau yang biasa dikenal dengan garis...

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST (Forecaster and Observer Iklim BMKG NTB) Pada akhir bulan Maret 2021 Stasiun Klimatologi Lombok Barat NTB telah melakukan diseminasi informasi...

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST ( Observer dan Forcaster Iklim BMKG NTB) Masih sangat hangat perbincangan tentang Siklon Tropis “Seroja” yang menghantam wilayah Nusa Tenggara...

Opini

Oleh : Anas Baihaqi, S.P. (Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat) Jika diterjemahkan secara bebas, yang dimaksud dengan “new normal” atau kenormalan yang baru,...