Bima, Bimakini.- Seorang janda asal RT 09 Dusun 03 Desa Rade, Kecamatan Madapangga, Ratnah (64) menjadi potret suram pembangunan. Kucuran Dana Desa dengan angka menggiurkan hanya sebuah cerita bagi janda yang mengais rejeki sebagai buruh tani itu.
Ironisnya, lantaran takut ditimpa runtuhan bangunan rumah miliknya yang sudah lapuk termakan usia. Janda yang juga berprofesi sebagai penjual keliling itu harus menumpang hidup di rumah orang. “Saya belum tercakup untuk mendapatkan bantuan apapun. Saat ini menumpang hidup di rumah orang,” keluh Ratnah, di kediamannya, Jum’at (23/8).
Kata Ratnah, beberapa kali rumah miliknya di foto oleh orang yang mengaku dari dinas atau perwakilan pemerintah. Tapi hal itu hanya pepesan kosong karena hingga saat ini bantuan tak kunjung didapat. “Harapan untuk mendapat bantuan begitu besar. Tapi itu semua hanya mimpi,” tuturnya.
Yang membuat dirinya heran, lanjutnya, Pemerintah Desa (Pemdes) setempat seakan tutup mata terhadap kehidupannya, padahal tidak ada yang tidak tahu bagaimana kehidupannya. “Tidak ada lagi tempat mengadu. Kalau Pemdes punya hati mestinya memberikan bantuan, paling tidak saya dapat Raskin atau bantuan lainnya seperti dana Bakulan,” jelas dia.
Terkait semua keluhannya, pihaknya mengaku sering sampaikan ke aparatur desa setempat, tapi yang didapat hanya harapan palsu. “Menyandang status miskin bukan keinginan, tapi apa boleh buat semua ini ujian dari Allah SWT. Semoga ada yang mau peduli dengan kehidupan saya saat ini,” tutupnya.
Sementara itu, Sekdes Rade, Amirudin, membantah apa yang disampaikan janda tersebut. Karena Ratnah tidak tinggal di rumah tersebut. Karena realitanya yang bersangkutan tinggal di rumah orang tuanya. “Ibu Ratnah tidak tinggal di rumah itu. Tapi tinggal di rumah besar di sekitar rumah tersebut,” ucap Amirudin. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.