Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

 “Mbali Mbojo Mantoi”,  Hadirkan  Bima Tempo Dulu

Suasana kegiatan “Mbojo Mbali Mantoi” yang diadakan TK SAABIM di Taman Ria, Sabtu.

Kota Bima, Bimakini.- Suasana di Taman Ria, Kota Bima, Sabtu (24/8)  cukup berbeda.  Apalagi suasana keramaian yang terlihat, menampilkan Bima tempo dulu.

Mereka yang hadir mengenakan pakaian khas Bima.  Tidak hanya itu, mereka menggelar dagangan dan uniknya yang dijual, khas panganan dan minuman Bima tempo dulu.

Ide kegiatan itu oleh Sekolah Alam Al Quran (SAABIM) Kota Bima. Siswa TK disampingi orang tuanya, menjajakan makanan dan minuman khas Bima. Tidak itu saja, mereka harus berpakaian tempo dulu.

Penganan pun digelar di atas tikar, meski sebagian menggunakan bahan pandan, seperti halnya tikar masa lalu. Juga kue disajikan di atas nampan, anyaman dari bambo.

Siswa laki-laki mengenakan serembe tembe dan sarau, siswa perempuan dan bundanya menggunakan rimpu. Ada juga menggunakan pakaian adat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Hadir juga, Ketua TP PKK Kota Bima, Hj Ellya H Muhammad Lutfi, Ketua GOW Kota Bima, Jumriah Feri Sofiyan, Kepala Dikbud Kota Bima, Dr Syamsuddin, MS. Mereka  semua ikut mencicipi makanan yang dijajakan, bahkan Ketua TP PKK dan GOW ikut memainkan alat musik tradisional Kareku Kandei.

Kepala TK SAABIM – Kota Bima, Trisnawati menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk edukasi kepada siswa agar mengenal tradisi Bima. “Kami ingin mengangkat kembali budaya Bima dan mengenalkan  kearifan lokal Bima kepada anak-anak,” ujarnya.

Siswa juga, kata dia, dilatih kewirausahaan dengan menjajakan sendiri makanan khas Bima. Mereka bertransaksi dengan pengunjung dan menerima hasil penjualan.

Selain mengenalkan tentang jajanan tradisional Bima, kata dia,  siswa juga menampilkan tarian, hafalan Alquran dan lainnya.  Agar siswa dapat lebih dekat dengan budaya sendiri, termasuk mengenalkan bahasa Bima yang sopan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ketua TP PKK Kota Bima, Hj Ellya H Muhammad Lutfi menyambut positif kegiatan tersebut. bahkan diharapkannya kegiatan ini dapat digelar kembali di tahun mendatang, agar dapat mengenalkan kembali kearifan lokal Bima.

Kabid PNFI Dinas Dikbud Kota Bima, Abdul Hafid, mengapreiasi kegiatan ini.  Karena bisa mengenalkan kembali budaya Bima, sekaligu sebagai filter budaya luar.

Disamping itu, PNFI juga fokus untuk mendorong TK menjadikan tahfiz sebagai program unggulan. Agar anak-anak bisa memiliki bekal agama dan budaya lokal. (IAN)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait