Kota Bima, Bimakini.- Kencangnya kritikan terhadap Pemkot Bima terlebih ke Wali Kota Bima, terkait kinerja para birokrasinya yang konon amburadul, ditanggapi dingin H M Lutfi SE.
Pria yang selalu nampak slengean ini terlihat santai menanggapi sorotan terhadap kinerja birokrasinya, terutama tim TAPD Kota Bima. “Nanti kita akan perbaiki di perubahan,” ujar Wali Kota menjawab pertanyaan terkait kritikan untuk mengevaluasi kinerja birokrasinya.
Wali kota menjelaskan, seperti persoalan devisit anggaran sebesar Rp 18 miliar saat ini bukan disebabkan kinerja TAPD yang tidak baik tapi karena ada kesalahan estimasi dalam dana bagi hasil.
Ditegaskannya, selisih tersebut biasa terjadi karena apa yang diperkirakan diluar dari realisasi. Terlebih lagi, soal waktu pembahasan APBD Kota Bima yang dilakukan pada November 2018 kemudian surat dari BPK baru datang pada Februari 2019 sehingga tidak ada cara lain untuk menghindarinya. “Bukannya terlambat tahu, tapi memang limit waktunya demikian, ” ujarnya.
Ditanya solusi, sejauh ini wali kota hanya bisa menginstruksikan kepada seluruh OPD untuk memangkas program-program yang bukan prioritas.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan SH menambahkan bahwa devisit anggaran hal yang biasa terjadi. Ini dikarwnakan, APBD merupakan asumsi dan proyeksi dari daerah. “Jangankan APBD, APBN saja bisa devisit. Ini hal yang biasa saja, ” tandas wawali.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Bima Irfan SSos menyorot Pemerintah Lutfi – Feri.
Mulai dari banyaknya kasus yang berkaitan dengan hukum, hingga kinerja tim TAPD yang dinilai tidak professional.
Wali kota diminta merombak birokrasinya, sehingga diisi dengan SDM yang profesional bukan sekedar mencari nama atau unjuk muka semata. (IQO)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.