Bima, Bimakini.- Kasi Tehnik dan Operasi Bandara Suultan Muhammad Salahuddin Bima, Punto W berharap agar tidak ada gangguan listrik. Pasalnya, akan berakibat fatal bagi penerbangan.
Dikatakannya, di Bandara Bima, terkadang listrik tidak stabil, sehingga sistem dapat terganggu. Jika bermasalah, maka sistem navigasi mati dan pesawat di udara, dapat kehilangan petunjuk arah.
“Sistem listrik akan berpengaruh bagi pesawat. Jika mati, pesawat bingung. Jalur blank. Cek poin hilang dan pesawat bisa nyasar,” ungkapnya saat Custemer Gathering dengan PLN UP3 Bima dalam rangka Hari Pelanggan Nasional di aula Hotel Mutmainnah, Rabu (4/7).
Lanjutnya, biasanya pada jam operasional normal, namun malam terganggu. Sementara, nativigasi penerbangan harus berfungsi selama 24 jam. “Dengan pertemuan seperti ini, bisa sharing tentang keluhan pelanggan,” ujarnya.
Manager PLT UP3 Bima, Maman Sulaiman, mengaku akan menjadikan itu sebagai atensi. Apalagi bandara adalah objek vital. “Di Bandara Bima masih reguler, maka mengirimkan satu sumber,” ujarnya.
Kata dia, perlu ada skema khusus di Bandara, seperti di Bandara Soekarno Hatta. Saat bertugas di Banten, dahal itu dapat diwujudkan dan diterapkan di di Bima.
Sementara itu, perwakilan PLN Mataram, Anton, menyampaikan, di PLN ada standardisasi mengatasi masalah. Apalagi, jaringan rentan pengaruh eksternal. “Menyebabkan blackout. Bisa karena pohon dan petir,” ujarnya. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.