Bima, Bimakini.- Kelompok warga Desa Dadibou dan Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima bersitegang, Sabtu (21/9) sekitar pukul 12.00 Wita. Ketegangan antarkelompok warga ini dipicu pelemparan oleh remaja asal Desa Kalampa terhadap Saprudin (17) asal Desa Dadibou.
Kapolsek Woha IPTU Edy Prayitno, membenarkan adanyan ketegangan antarkedua kelompok warga Desa Kalampa dan Desa Dadibou. Namun personel Polsek Woha dibantu Rainmas Polres Bima berhasil menghalau warga.
“Alhamdulillah berhasil kami tenangkan dan sudah dikembalikan ke Desa masing-masing, masalah tidak sampai berkembang hanya saja ada ketegangan,” katanya.
Dia mengaku, kedua kelompok warga sudah sangat dewasa dalam memahami persoalan. Sehingga mampu mengendalikan diri untuk menyerahkan masalah ke polisi.
“Masalah sudah kami tangani, masyarakat kedua Desa sudah menyerahkan proses hukum ke Polisi, hal ini saya nilai ada kesadaran masyarakat dalam menyelesakan masalah,” katanya.
Korban Saprudin, dusun Kawinda Desa Dadibou alami luka robek dikepala sebelah kiri. Saat pergi membeli nasi di salah satu warung Desa Kalamla, tiba-tiba dilempar tidak jauh dari lokasi SMAN 2 Woha.
“Dugaan terjadi pelemparan oleh remaja asal Desa Kalampa terhadap warga Dadibou, sehingga mengenai kepada dan terluka, itulah yang menyebakan ketegangan kedua kelompok warga ini,” jelasnya.
Lanjut Edy, informasi hari sebelumnya, terjadi perkelahian pelajar di SMAN 2. Namun sudah diselesaikan di sekolah.
“Suasana antara desa dadibou dan kalampa sementara kondusif, saya dan Camat woha bersama memberikan himbauan kepada warga kedua desa agar bisa menahan diri dan pelaku telah di amankan oleh jajaran polsek woha,” ujar Edy. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.