Bima, Bimakini.- Rapat koordinasi Komisi II DPRD Rabu (18/9) bersama seluruh Distributor mulai dari wilayah Kota dan Kabupaten Bima hingga Kabupaten Dompu, diwarnai kericuhan.
Distributor yang hadir nyaris menjadi bulan-bulanan sejumlah pemuda yang kecewa akan sikap mereka. Itu lantaran masalah kelangkaan pupuk yang tidak kunjung usai diberbagai wilayah Bima.
Sejumlah pemuda beteriak sehingga membuat suasana rapat gaduh. Aksi teriakan warga ini berlangsung selama kurang lebih setengah jam.
Puncaknya usai rapat berlangsung, suasana pecah dan bertambah panas. Para warga mengejar dan mencari sejumlah distributor pupuk lainnya yang tengah bersembunyi. “Kejar-kejar mereka, jangan sampai lolos, mereka harus bertanggungjawab,” teriak mereka.
Untungnya aksi kericuhan dihalau oleh sejumlah anggota dewan dari Komisi II DPRD Kabupaten Bima, hingga para distributor lari keluar menuju mobil mereka masing-masing. Aksi warga pun tidak sampai disitu, selain ada yang mengejar para distributor, mereka juga mengamuk didalam ruangan Komisi II.
“Jangan main-main dengan kelangkaan pupuk gini. Kasian kita masyarakat kita, apalagi kita yang petani gini,” teriak mereka sambil melempar botol minuman diatas meja.
Warga menduga, fenomena kelangkaan pupuk belakangan ini yang tak kunjung usai akibat dari permainan para distributor serta para pengecer. Mereka menilai hanya yang memiliki uanglah yang mereka utamakan.
Aksi kericuhan berubah damai setelah sejumlah anggota dewan lainnya menjelaskan hasil rapat. Namun mereka mengaku kecewa berat lantaran tidak berhasil bertemu langsung dengan para distributor. (IKR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.