
ilustrasi
Bima, Bimakini.- Gempa bumi berkekuatan 6.0 Skala Richter, mengguncang wilayah wilayah Tuban Jawa Timur Kamis (19/9) sore kemarin. Akibat getaran gempa bumi dengan kedalaman 656 kilometer tersebut, juga bergetar hingga wilayah Bima bahkan warga panik keluar ruangan dan rumah masing-masing.
Selain di Tuban hingga Bima, gempa yang terjadi pukul 14.06.31 WIB dan pukul 14.31.59 WIB tersebut juga dirasakan di Madura, Malang, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Sumbawa. Selain itu juga terasa getaran di daerah Cilacap, Purworejo, Yogyakarta, Lumajang, Tuban, Trenggalek, Surabaya, Bandung.
“Kenapa bisa dirasakan hingga di daerah lain? Karena kedalaman gempabumi ini 656 kilometer atau masuk kriteria gempabumi dalam dan dengan kriteria gempabumi dalam kedalamannya 300 Km. Jika gempabumi itu dalam dan magnitudenya besar, maka dampak guncangan dipermukaannya juga luas,” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc.
Lebih jauh dijelaskan, gempa bumi tektonik tersebut dengan selisih waktu 25 menit dan jarak episenter 21 kilometer. Dimana katanya hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,1 dan Mw=6,0.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” urainya.
Sementara katanya titik Episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 6,1 LS dan 111,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah pada kedalaman 620 km. Episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 6,24 LS dan 111,84 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah pada kedalaman 623 kilometer.
Hingga ungkapnya, saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Kepada masyarakat dihimbaunya, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Jangan lupa periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. Dan pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG,” pungkasnya. (IKR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
